Menikahi Suami Orang
ia menunjukkan dan menyampaikan
mengobrol dengan suaminya lewa
ta sudah datang!" Wanita
u si
Yang dari desa itu. Orangnya cantik s
tadi. Soalnya kamu b
bicaramu tida
Esmeralda kan calon pekerja kit
icarakan ini, kan. Esmeralda itu tamu penting ki
ena sebentar lagi rapat perusahaan dimulai. Kita lanjutkan pem
merajuk. "Aku belum s
alau sudah di
Aku ingin berbicara dengannya saja.
a juga terlibat dalam rapat ini. Kamu jangan terlalu mengek
kannya kamu yang terus-te
a. Karena itu aku bangga pada putraku itu. Sudahlah, Sayang. Biarka
ng untuk mengembalikan kec
Kita lanjutkan di rumah ya bertengk
ar
putus terdengar setelahnya, d
kan ponselnya dan menaruhnya kembali di atas n
rzi
*
ri sang suami dan putra semata wayangnya. Biasanya ja
eru pada wanita yang sibuk melihat kaca jendela tembu
pnya tanpa menoleh ke arahnya. Wajahnya cemas, sem
coba dihubungi
dak ada yang menjawab. Aku juga sudah menelpon kantor
m perjalanan pulang, Nyonya," k
dari mereka bisa menj
handphone merek
l bisa d
embujuk Claudia, lantaran majikannya itu sela
a tidak mencoba menghubungi s
remas keningnya. "Tolong ambilkan handphone-ku yang satunya
k berbalik, tiba-tiba suara deru mobi
berwarna hitam mengkilap. Itu adalah mobil yang
atang!" decak Claudia s
gga. Sesampainya di ruang utama, Claudia
erak di bidang real estate dan juga fashion. Selain kaya raya, pria itu juga memiliki fisik yang menawan. Hidungnya mancung dan postur tubuhnya jangkung. Rahangn
tanya Claudia sembari be
gurau pria itu terkekeh
audia masih celinguka
mungkin nongkrong bersama teman-te
n wajah sang suami y
i luar sana dan kam
Armando tidak pulang. Dia bahkan sudah sering pulang pagi. Ya
idak bersama teman-t
kalau kita makan malam?" Mario memberikan senyuman pad
mengambil jas tersebut untu
u sudah menyiapk
ah,
merajuk. Menoleh ke arah Marzia. "Marzia, masukkan ma
gadis itu juga sudah t
at." Setelah mengatakan itu, Claudia berjalan menuju tangga dan m
apkan makan malam untuk Tua
uanya." Setelah mengatakan itu, Mar
k, T
*
atang dan langsung memeluk Claudia dari belakang. M
belum menut
bisa melihat kita di ruangan at
suami dan bergerak ke arah pintu.
enempatkan Esmeral
erkerut. "Esmeralda
ya
ni? Kenapa tidak di ruangan seperti para pekerja l
u." Claudia kembali merajuk. "Dia gadis
ing. Kamu bahkan baru be
t sopan." Kedua bola mata Claudia kembali bersinar. "Oh iya, dia sangat c
ak begitu memp
u ingin seperti dia. Matanya biru, rambutnya panjang agak kecoklatan, kulitnya puti
pa kamu sungguh akan menjodohk
u kan sudah bilang sejak kemarin s
n dari luar bagus, dala
urutmu aku tida
Memeluknya dari belakang. "Untuk istriku
oskan wajah. M
oda. "Oh iya, tadi kamu bilang apa? Kalau punya anak perempuan ingin wajah
suaminya yang mengikat di peru