Sandiwara Cintamu
. Maka segera kukirimkan semua laporan yang selesai dikerjakan ke Pak Freza. Besoknya, harus sudah siap dengan bos
amu sudah ada di rumah. Bibi Endah bilang kalau pesawat akan mendar
menuju lift. Meski semua karyawan sudah pulang, aku tidak meras
Ari menyapa ketika bertemu di pintu u
aya pulang duluan ya," jawab
#
sih teringat kata-kata Bi Endah
ulangny
idak tahu kalimat apa
luarga Pak Freza-bapakmu. Mereka mendidik dan membiarkanku tinggal di rumah, dengan gaji ibu
magang, karena ketika itu masih tahun pertama kuliah; bekerja secara part t
bisa ngajarin dia dalam bisnis ini, karena lo adalah
ak masa
. Nah, nanti hari Sabtu, lo ada ac
a udah selesai laporan
orang adik. Walau sebenarnya, dia dan suaminya menganggapku sebagai
osial. Gadis kayak lo harus ngabisin lebih banyak waktu malam di luar.
Bibi bi
a nanti. Haha." Komentar tawany
kamu tahu bahwa aku telah menyimpan rasa, d
#
i lamunan. Sinyal lampu berhenti mati. Untungnya, suasana lalu
mu. Kuparkir mobil di belakang Toyota Vios, yang juga diparkir di
ungkin orang-orang sudah tertidur. Kujent
ihat sosok yang kukenal, be
a. Jantung yang sebelumnya t
perubahan yang ada di tubuhmu. Setelah lima tahun kita berp
rlihat jelas. Wajah yang lembut kemudian terlihat nakal dan kasar.
pulang terlambat
t, panik, karena tiba-t
emang tak perlu. Kamu bangkit dari berbaring, lalu mem
at aku duduk, membuatku t
gue keliatan jelek, ya?
adar, mengapa tidak terpikir
ain dan ternyata masih saja suka main-main. Seharusnya aku
gak kangen, ya, sama
ters
omunikasi. Wajar jika saat itu canggung bertemu denganmu. Terlepas apa pun
gal di sana sepuluh tahun, itu baru bisa bikin g
dua jam, sekarang lo bilang gak
e, jangan membu
li berteriak. Namun, tetap takbisa, t
gue kangen! Bukannya lo yang mau
yala. "Ayo perg
asuk ke kamarmu, tetapi sudah hampir lima tahun tidak pernah masuk. Buk
beralasan, "besok-besok aja
lalu berkata, "Oke.
makan tadi di kantor. L
napas, entah kenap
tu biar gue antar lo ke kamar ya!" ka
lo udah berubah jadi secantik ini," katamu ketika kita
iyo. Lo juga udah beda bang
an itu sudah melingkar pinggangku. Kemudian, kamu membena
rnah biarkan jarak memisahkan kita ," bisikmu dengan suara t
ang apa aku padamu? Bukankah