Ratu Tak Akan Jadi Babu
esar namun rumah ini sangat nyaman. Tak ada makian, tak ada pekerjaan be
g sisa gaji dan uang bonus dari Mas Azka yang ku tabung setiap bulannya, kami akhirnya bisa memenuhi semua bagian isi rumah. Aku
tapi aku tak pernah sedikitpun menjelek-jelekkan atau memberitahu mereka tentang sikap buruk yang selalu aku dapatkan dari keluarga angkat
*
ku nyalakan di TV. Aku mulai rutin melakukan kegiatan ibu hamil seperti ibu-ibu hamil biasanya, ke
ntuk suamiku. Tak lupa aku juga sambil mengerjakan pekerjaan ru
dengan langkah yang angkuh menuju rumahku. Siapa lagi kalau bukan Kak Lastri dan Ayu. Mau apa l
nyelonong masuk dan menghina kediamanku. Aku hanya diam memperhatikan langkah mereka, tapi sesaat mereka berpandangan dan memperhatikan sekeliling rumahku yang bisa dib
alamnya sehat semua," sindirku pada mereka, aku melewati mereka begitu saja d
endidih mendengar kata-katanya yang seenak jidatnya saja. Sembarangan sekali dia mengatakan suamiku yang jujur, baik, dan penyabar plus tampan sebagai orang yang me
mau apa kesini?" Aku langsung saja memotong
ahu malu meminta uang padaku. membuatku mengerutkan kening
ang duit?" Aku duduk santai
buat bayar Air,Listrik,Wifi sama buat belanja dapur ju
kuminum. Dasar keluarga tak tahu malu, sudah pindah pu
u ferguso." Aku menye
Mas Azka gajian. Aku aja sampai lupa," sindirku lagi sembari melap me
i terkekeh, mendengar Ayu dengan lantangnya mengatakan it
menjadi Hak Ibu?" aku ben
ka. Aku repot nih!" Kak
danganku dari dua wanita tak tahu diri yang saat ini sedang melihat sekeliling ruang rumahku, bisa hilang
ang itu sudah berubah menjadi hak milik, kan Asem !! Aku mengomel dalam hati saat mengingat beberapa barang di kamarku yang hilang dan ternyata sudah berpinda
h menyetrika dan memberi pengharum pada pakaiannya, takkan ku biarkan s
ucap Mas Azka berbasa basi lal
esini," lanjutnya lagi, mas
trik,Wifi dan juga belanja dap
tak tau dir
ali ini aku tak berniat sedikitpun untuk membantunya, aku ingin tahu
ya Kak?" uc
harus nolak." aku membatin sam
a yang atur, jadi kalau memang Kak Lastri atau Ayu perlu uang, bisa ngomong l
mang menyebalkan!"
mu," ucap Kak Lastri setengah b
minta, soalnya Ayra baru habis belanja bulanan dan juga perlengkapan rumah
kalian harus bayar," sahut Kak Lastri, hampir saja aku meledak dibuatnya, jika tanganku
" ucap Mas Azka setengah berbisik padaku, aku menepis tangannya pelan, lalu beranj
rguso, kalian belu
h rumahku kemarin sore. Aku jadi punya ide jahil pada dua iparku di depan. Ku ambil amplop berukuran panjang, lalu ku mas
bentuknya yang tebal mungkin dia berpikir isinya sangat banyak, in
ap Ayu, mereka pergi tanpa ucapan terima kasih dan
zka yang sedang tersenyum geli melihatku yang sedan
au mereka minta ini dan itu," ucapku prot
Azka, ia membawaku unt
sejahat apapun Ibu sama Mas selama ini tapi Ibu juga yang sudah ngebesarin Mas," ucap Mas
us punggun
satu rupiah pun belum pernah Ayra lihat mereka keluarkan untuk Ibu, kenapa harus kita terus yang memenuhi kebutuhan Ibu?" jawabku menjelaskan, Aku menyesal, bukan karena sudah tak memenuhi perinta
baik," jawab Mas Azka, senyumnya sangat t
an ayam, potongan sosis, dan tak lupa aku menambahkan telur mata sapi setengah ma
mencium keningku. Aku mencium tangannya dan mengantarkannya sampai pintu dep
u meninggalkan rumah kami, suar
ja tak ku angkat teleponnya, dan lebih dari sepul
in
ma Ratus Ribu aja? Ini
san dari Kak Lastri d
lang, kalau aku keluar dari rumah itu, apa yang kalian nikmati dulu tak akan kalian nikmati lagi seka
ya kalau mimpi indah mereka sudah berakhir. Aku terkekeh geli sambil melanjutkan pekerjaan rumahku yang belu