icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Adik Ipar Malang

Bab 2 Dirawat di Rumah Sakit

Jumlah Kata:1086    |    Dirilis Pada: 04/07/2022

Ba

Li

ngan nuansa serba putih. Bau obat

, seketika tersadar tanganku sebelah kiri dipasang sela

a dan pria sedang berbicara di

butuhkan putri bapak saat ini, ialah dukungan moril dari orang terdekatnya. Nanti saya juga akan berikan

kasih." Itu suara

hadap janin di dalam perutku? Bagaimanapun janin ini tidak berd

n makanan yang Ibu makan. Supaya kamu tercukupi asupan nutr

mbuatku mengalihkan pa

r?" Ayah bergega

u mencoba berbicara, walau

minum yang ada sedotannya,

h. Ada sedikit nada khawatir yang kudengar, mesk

Ayah." Aku sungguh merasa

marah padaku?" t

isa menjaga kehormatan yang paling berharga bagi seorang

iap bercerita?"

am saja sambil me

kukannya sendiri. Masalah tidak akan selesai kalau kamu hanya diam saja. Meskipun mul

suka menyelesaikan masalah dengan dipikir dan dib

k ingin menuntut keadilan untukmu dan j

dar diri kalau aku belum bisa berdiri di atas kaki send

nya kepada Ayah. Mencari keadilan

ku?" Seketika aku teringat dengan Ibu dan Kak Lara

nanti kita bicarakan pelan-pelan padany

ya. Kemarin Ibu sempet drop karena da

a laki-laki yang sudah mengha

Perasaanku sungguh tak karuan. Perasaan takut, mara

ngannya mengepal. Aku takut keluar

panmu, Lis?" tanya Aya

uk mantap. Aku sudah berte

ana dia melakuk

ke tempat Budhe Rara untuk menjenguk su

kan aku bercerita. Mataku sudah berembun, tapi aku h

e rumah dan menjagaku. Karena cuaca sedang hujan lebat dan ada petir. Ay

ng itu kembali. Tanpa terasa air mata sudah membasahi pipi. Ak

yang menjadi privasiku, Yah. Setiap malam aku harus teringat kejadian

s sepenuhnya dengan perut Ayah kugunakan untuk menutup mulutku, agar suaranya tidak sampa

rasa sedikit lega, aku melep

gan suara rendah. "Tak kusangka, ternyata aku membawa serigala masuk ke dalam rum

belum yakin dengan pernyataanku. Atau malah

n dulu menjadi incaran banyak wanita. Bahkan banyak yang bersedi

enganggapnya kakakku sendiri karena dia baik, penyayang, dan perhatian. Dia

ih mengenal putri Ayah dibanding orang lain." Wajah Ay

nimu bermain. Dari kamu baru bisa tengkurap, sampai bisa berjalan sendiri, ka

u sendiri, memakai sepatu sendiri, dan menasehatiku agar bisa mandir

engan berkata bahwa itu juga untuk kebaikanku. Kalau kakak sembuh

. Kakak selalu bersamaku kecuali saat sedang bersekolah. Dari situ aku

napun banyak hati yang harus dijaga. Ini menyangkut dengan kedua

gaimana kalau tidak ada Ayah. Lilis pikir Aya

ngat, Nak! Kamu tidak sendiri." Ayah mengelus kepalaku. "Untuk Evan,

il

ngsung menengok

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka