icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta dunia akhirat

Bab 9 Bertemu Verrel, rekan kerja

Jumlah Kata:1516    |    Dirilis Pada: 01/06/2022

as sekali untuk bangun dari ranjang besar nya. Mata nya masih terpejam erat, tanga

n berat hati ia membuka matanya untuk kembali mencari ponse

al

erhubung di telinganya. Sheva mengucek mata ny

tante Rika. Maaf

ebelah sana uang me

ena takut. Ia baru ingat bahwa hari ini adalah hari pertama nya setelah vakum untuk sementara usai pern

ding kamarnya. Ia menutup matanya sebentar setelah

sama aku nih. Udah jam segini a

tidak kurang tidak lebih. Dan sekarang sudah jam setengah tujuh tapi kamu belum menampilkan batang hidung mancung mu itu. Kamu kemana Sheva?" Ujar tante Rika p

ang Sheva mau siap-siap dulu deh tante. Mumpung m

a Sheva! Ya sudah lah. Sekarang cepat kamu siap-siap jangan sampai produk i

panggilannya. Panggilan terput

selnya di atas nakas. Dengan tergesa-gesa ia masu

**

fresh lalu Sheva mulai merias dirinya dengan cepat tanpa berla

elah semua ia masukkan ke dalam kotak itu, ia menentengnya untuk ia bawa ke lokasi untuk p

arah Bibik lalu menahan lengan Bik Reina secara tiba-tiba yang membuat Bik

n? Ngagetin

a sambil meng

ibik?" Ujar Sheva dengan lembut yan

mengangguk

a. Apa yang bis

ya, Bik. Aku udah gak sempet masak karena uda

s hijab sampai bawah kaki. Bik Reina bingung. Tak biasanya nona muda

tugas dari nona. Tapi Memang nya non Sheva m

pemotre

tih di teko yang dituang ke gelas putih bening. Setelah cukup membasahi tenggor

a ya, Bik tolong buatin Jino sarap

sa-gesa ia berjalan menuju garasi mobil di rumah nya dan bergegas pergi me

**

ersihkan rumah. Masakan buatannya sudah di tata rapi di atas m

tidur. Tangan kekarnya digunakan untuk mengucek mata nya yang membuat Jino terkesan lebih imut tak seperti biasanya y

sembari menunduk hormat. Jino mengangguk tanpa mengucap satu pat

uk di kursi yang di sediakan. Ia meminum su

tar seperti mem

akan. Biasanya Setiap hari selalu nunggu gue di meja

engusir pikiran nya tentang Sheva. I

Jino mengerinyit. Ia menatap Bik Reina yang sedang menc

ik

hentikan aktivitasnya sebent

apa t

hormat sambil

akan sia

buat Bik Reina bergidik ketakutan kar

an say

no masih bisa mendengarnya de

ino. Ia mengerinyit lalu berusaha menor

k padahal di dalam hati ny

beda. Lagian Tumben

lanjutkan aktivitas makan nya. Jino sibuk dengan sendok dan garpu ny

non Sheva lagi

ng lagi-lagi membu

dia gak nunggu gue di me

jar Jino sambil mengangkat dagu nya pertan

ke dapur unyuk melanjutkan kegiatan menc

*

l-sengal. Ia menghampiri tante Rika yang sed

itu bergergas pergi untu

rlambat. Pemotreta

. Kita lagi nunggu m

ingatnya produk kali ini Sheva tidak m

el l

di balas anggukan

Mode

e Rika den

Sedetik kemudia

mbil meletakkan tas make up nya di salah satu meja dekat kursi te

itu

ika. Di depan sana tak jauh dari posisi tante Rika berada telah ada satu sosok pria gagah yang memiliki

angannya ke arah lain saat tata

Rika mengisyaratkan Sheva agar mendekat dan berkenal

ini model pria yang Akan menjadi t

yang di balas ang

er

ngan Sheva. Pria itu menatap Sheva sambil tersenyum sedangkan Sheva hanya ber

ukannya di depan dada karena tak mau bersent

he

ambil menurun

va adalah perempuan yang mengerti ajaran agama ter

emotretan nya akan di mulai." Ujar tante Rika lalu

sudah menjauh. Ia kembali menoleh ke arah Vere

dalah objek yang paling indah untuk ia tatap. Senyuman nya

duduki. Verel juga memutuskan untuk duduk di ban

begitupun dengan Verell yang sesekal

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka