2 CEO AND YOUNG GIRL
administrasi, dia membuka nama buku da
ruh pembiayaan rumah sakit
hati gue, jelas saja bingung siapa yang sudah
siapa yang sudah melunasi pemb
dak memberitahu siapa yang sudah melun
elunasinnya itu mal
melangkah dengan bahagia mendatangi kamar pasien yang merupakan kamar a
a ayah
ranjang rumah sakit. Gue panik, cemas dan gelisah berlari untuk bertanya dimana keberadaan ayah gue da
a uang buat ba
radaan ayah gue, tangan gue membuka pintu kamar sedikit terkejut mel
k A
gernyitkan dahi ia menatap gue semakin bingung dengan tatapan mata
da
restaurant penuh dengan senyuman manis tapi kalau yang ada di hadap
nya diam seakan bisu dan tuli, gue melihat jelas tan
nak." Panggil ayah gue membu
ang udah bayar administrasi rumah sakit, irsya g
rjadi gue tersenyum penuh kesenangan, sementara lak
laikat yang baik ba
eman ayah namannya Alex usianny
yah gue dia menatap gue dengan tatapan sangat dingi
engan duniannya sendiri dia tidak menghiraua
an belum?." Lan
adi kak Alex sudah menyuapi ayah makanan
gue itu rasannya mustahil banget, tapi demi menghargai pengakua
banyak ya
jok wajah tampannya itu dengan kepalan tangan gue, dia kembali bersikap acuh
sudah
gan ganggu
meskipun apa yang dia katakan itu ada benarnya tapi kalau d
anggil gue
rtanyaan gue dengan gumama
nggil gue s
alhasil gue narik tangan dia dan mena
sopan tapi lu tuh emang ny
arah mana saja yang membuat wajahnya semak
h. ini semua gue lakuin kare
h ada syasya
ga gue, melihat Alan berjalan mendekati kita berdua membuat gue
kembar!" ujar gu
nyum sangat ceria, dia memang laki-laki yang sangat r
nis banget kalau Om Alex itu se
ak-bahak yang semakin m
et sih." Puji gue ik
ya untuk kembali ke kan
dan ternyata itu pengawal pribadi Alex, atas alasan apa dia pengen bawa gue pe
a kak Alex. Kak Alex itu
benarnya aku juga tidak terlalu peduli dengannya karena sebenarnya pikira
di mereka sering berkunjung. Sampai hal menyakitkan yang selalu gue anggap sebagai mimpi buruk akhirnya terjadi. Berharap a
mberikan surat de
t si
amanny
ri berkabung seperti ini dia ngajak gue berantem, dengan wajah
ukan lagi tanggung jawab ayah tapi tanggung jawab kak Alex.
gan ibu gue yang pergi ninggalin gue demi suami barunnya, tapi hal yang bikin gue kesal s
a sekali gak terima dengan apa yang ayah lakukan untuk gue. Dan seperti
mobil dahulu karena kita akan
dari makam ke mansionnya. Dengan senang hati, gue mengikuti kemana arah la
a kak Alex. Jadi, kamu naik ke mobilnya ya. Ka
e bingung dengan apa yang diomongin si manus
an dia bikin gue semakin bingung dengan
as
ngsung masuk dan duduk dengan tertib didalam mobil, dia duduk
ja gue datengin, gue menoleh melihat kak Alex yang sedari tad
Tenggorokan gue rasannya kering tandus tak berpenghuni, melihat ke luar jendela yan
apak tua aku
ue tersangka pencurian apalagi melihat kak Alex yang menatap gue dengan sinis
Satu hal lagi, kalau ngomong itu harus sopan." Jel
laci mobil dan terdapat boto
non
ersalah setelah memanggilnya bapak tua, gue menerima air m
k tidak
kukan membuat p
ada ap
tidak
kan sesuatu hal
t gue bingung dengan ucapannya gue cu
, jangan menyiksa diri sendir
sa manusia. Yasudah, mana pak airnnya" Gue sedikit menaikkan suar
i n
manusia kutub itu merebutnya dan memin
lu yang minum!!" gue kembali sewot atas perbu
k m
arahnya melihat dia kembali
saja hasilnya nihil dia kembali diam seperti orang yang tidak bisa mendenga
aya mau tanya, ka
terbahak-bahak sementara si manusia kutub hanya diam
a juga ter
hari deh hidup sama si manusia kutub y