Hutang suami membawa petaka
*
i lek karyo!" Teria
u, tapi syukurlah, dia tak mengutak atik semua dokumen itu. Segera aku berlari ke bawah menerima telpon tersebut. Perasaan tidak enak men
gan, semoga tidak ada sesuatu
patmu, beliau terjatuh di kamar mandi...beliau kritis, Tan. Maaf Lele
jeritan histeris yang keluar dari mulut ku. "Cobaan ap
hal itu segera berl
enapa?" Tika memapahku du
sut airmata yang setia menemaniku beberapa hari ini. Entah kenapa dia
siapa? Biar Tika
lang tak sanggup lagi untuk berdiri. Siapa lagi hara
apahku ke atas
i?" tanya Tika melihatku sepe
Eyang. Mudah-mudahan dengan sampain
*
i kampung halaman. Nampak rumah sudah ramai dengan pelayat, s
eluk jasad ibuku yang terbujur kaku.
lagi mengadu, Tantri tak punya siapa-siapa lagi," Jerit tangisku pilu. "
iqfar," ucap Lek Ka
nyap!" pekikku lagi. "Biar Tantri ikut ibu berkalang
jatuh pingsan dan tak ingat apa-apa lagi. Hingga saat pemakaman selesai aku belum juga sadar. Lek karyo adik ib
gal Ibu selesai dilaksanakan warga kampung. Rumah sudah mulai sep
jasad ibu. "Aku tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini, ke
uat dan tangguh seperti almarhum ibumu. Kamu ingat bagaimana ibumu bisa sembuh dari kanker rahimnya? Karena dia kuat dan tak
nti ibumu. Kamu harus kuat nduk, harus demi
u tak menggubris ucapan yang keluar dari
tu. "Tantri harus pulang besok lek, Tantri harus menyelesaikan
orang yang dikasihani. Beruntung fikiran buruk tidak menghampiriku ditengah masalah dan cobaan yang menimpanku ini, di tambah imanku yang lemah yang mudah dibelok
u, menghadap Allah yang masih sayang padaku walau pun aku jarang mengingatNYA. Sholat yang kadang kukerjakan karena sibuk dengan bisnisku. Hanya dalam uru
*
tinggal menunggu saatnya saja. Aku harus menata diri mengingat anak anak yang selalu memandang iba padaku. Aku menitipkan se
angun hingga menjadi rumah megah seperti sekarang ini. Akan tetapi dengan sangat terpaksa harus kulepaskan demi membayar hutang yang jumlahnya tak bisa dikalkulasikan lagi. Semua aset juga sudah terjual hany
kemana, ma?" ta
di ruko di dekat pasar pagi itu, n
muat untuk barang barang kita yan
ya," ujarku menenangkan anak anak yang sudah biasa hidup senang dengan fasilitas mencukupi, tapi sekarang mereka harus hidup apa adany
kan mobil pick up salah satu restro miliknya yang b