icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Misteri Masalembo (Crash Landing)

Bab 9 Part-9: Bayangan Sesosok Tentara

Jumlah Kata:1348    |    Dirilis Pada: 01/06/2022

ir deras. Sederas pipa air ledeng yang bocor muncrat di tengah jalan berlobang. Bulu-bulu halus yang tertancap di sekujur tubuh

!” Lisa membel

anya duduk di kursi nomor 16F, deretan jendela dalam ruang kabin penum

merah warnanya. “Apakah ini alam gaib

ak. Lisa mendapati tubuhnya baru saja berpindah tempat dalam sekeja

sesosok makhluk berwajah hitam itu juga nyata...., atau jangan-janga

nar sudah terjaga di alam nyata. Atau..., jangan-jangan masih berada di alam bawah

it-cubit pipinya sendiri. Lisa dapat merasakan rasa sakit di kulitnya. Bahkan..., dia juga mera

..???” Lisa meng

dian memicingkan matanya erat-erat untuk bisa p

dalam kabin pesawat begitu sunyi. Sebahagian besar penumpang yang kedinginan sedang tertidur

dari sana. Di luar pesawat terlihat sangat gelap. Hanya kedipan lampu-lampu navigasi pesaw

i.!” Lisa meyakinkan dirinya bah

**

ya. Mata mengantuk, tapi tak berani dia pejamkan. Takut kalau-kalau di

meninggikan bahu dan merapatkan kedua tangannya. Tak sanggup

n transit ke Makassar masih satu jam lagi. Kemudian pesawat Airbus A320

u-lagu lawas melankolis pilihan diputarnya. Namun...., alunan musik n

Sepasang bola mata mahasiswi anak pengusaha kaya itu kemudian mengi

i.” Lisa memb

ama. Namun hanya warna kelam yang tersuguh di luar sana. Tak ada sinar purnama. Sepertinya sang re

-liku nun di seberang lautan sana. Sambaran itu bertumpuk-tumpuk, dan terpusat pada suatu titi

ti akan ada bada

sa semakin mendekatkan wajahnya ke ka

ng mengejutkan menyengat pandangan Lisa tiba-tiba. Sebuah sambaran h

...!” Pantat Lisa

apa yang dis

alau tidak tersambar. Laksana tembakan kanon roket ke udara, cahaya kilat berkejar-kejaran. Tampak ber

et sengatan listrik tegangan tinggi. D

eh....!” Li

t...., Lisa tak

kaca jendela. Menutup wajahnya dengan kedua

getar. Bibi

apa jenak mengusir kengerian yang terlanjur menyerang benakny

jantungnya yang bergejolak menyentak-nyentak. Mengademkan kepala yang menggelegar panas

dalam kabin pesawat yang kelewat dingin, membuatnya semakin adem. Jantung yang

amun sayang...., rasa

di barisan depan diperhatikannya walau itu tak ada guna. Hampir seluruh penumpang tertidur lelap mel

pesawat. Tatapannya mendadak tertumbuk pada seorang Perwira mu

emuda itu.” Pikir Lisa menyipitkan

h di sampingnya. Mengamati raut wajahnya, juga seragam militer y

ngan pemuda berpakaian militer yang aku temu

a mengingat-ingat kembali sosok wajah dan pakaian seorang pemuda yang muncul dalam

isa membuka kemb

gnya..., seragam yang dia kenaka

yang dia temui di depan toilet pesawat. Dan pemuda itu juga yang menolong membukakan pint

Alfitra Adam yang kerap dipanggil dengan Kapten Adam, seorang pilot termuda di corps pene

i pemuda itu. Dia pernah mendengar suara langkah itu. Persis lang

itu...?!” Lisa me

enasaran

ara yang bernama Adam itu. Sepatu dinas lapangan milik Angkatan darat yang dikenakan oleh Adam memang lebih tebal da

pada dua buah toilet penumpang kelas ekonomi yang berada di sana. Cukup lama dia menatap. Di salah

u toilet. Seorang wanita berwajah pucat terlihat keluar dari sana. Wajah wanita itu mirip sekali dengan

wat tiba-tiba redup sesaat setelah wanita itu kembali berjalan menuju kursinya. Sepertinya ada ind

aksikan semuanya. Tak bisa lagi disangkal, apa yang dilihat oleh Lisa pada

g-konyong dia merasakan tubuhnya melayang. Melejit secepat kilat men

**

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Part-1: Gadis Mata Biru2 Bab 2 Part-2: Pengorbanan Seorang Perwira3 Bab 3 Part-3: Don't Call Me Mam4 Bab 4 Part-4: What is Your Flight Number.... 5 Bab 5 Part-5: Mimpi Seram6 Bab 6 Part-6: Sambaran Misterius7 Bab 7 Part-7: Makhluk Berwajah Gosong8 Bab 8 Part-8: Jin laut Pembawa Pesan 9 Bab 9 Part-9: Bayangan Sesosok Tentara10 Bab 10 Part-10: Kursi Nomor – 1311 Bab 11 Part-11: Kuntilanak Berambut Panjang12 Bab 12 Part-12: Rantai Cumulonimbus13 Bab 13 Part-13: Kanal Halilintar14 Bab 14 Part-14: Cockpit Chaos15 Bab 15 Part-15: Kabin Yang Terhempas16 Bab 16 Part-16: Menembus 1.600 Feet 17 Bab 17 Part-17: Objek Misterius 18 Bab 18 Part-18: Fenomena Black Hole19 Bab 19 Part-19: I’m So Scared20 Bab 20 Part-20: Karbon Monoksida 21 Bab 21 Part-21: We Can’t Make It22 Bab 22 Part-22: Jejak Virtual Yang Melengkung23 Bab 23 Part-23: Teror Arwah Gentayangan24 Bab 24 Part-24: Alam Bawah Sadar-1 (Pulau Gersang)25 Bab 25 Part-25: Alam Bawah Sadar-2 (Hantu Pocong)26 Bab 26 Part-26: Raga Yang Terjerembab 27 Bab 27 Part-27: Pukul Berapakah Sekarang.... 28 Bab 28 Part-28: Waktu Yang Membeku29 Bab 29 Part-29: Jasad Yang Lenyap30 Bab 30 Part-30: Wajah Kusam Seorang Pramugari31 Bab 31 Part-31: Lelaki Yang Tak Bernyawa32 Bab 32 Part-32: And.... That Storm, Where Are They Now.. 33 Bab 33 Part-33: Bom Udara - Killer-Cloud34 Bab 34 Part-34: Bagai Tujuh Warna Pelangi35 Bab 35 Part-35: Radar Screen 36 Bab 36 Part-36: Ditabok Bini Muda37 Bab 37 Part-37: A Sweet Touch38 Bab 38 Part-38: Radar T.C.A.S39 Bab 39 Part-39: Descend To 20.000 Feet40 Bab 40 Part-40: Are We Going To Crash 41 Bab 41 Part-41: Siluman P-47 Thunderbolt 42 Bab 42 Part-42: B-25 Mitchell : A Ghost Plane43 Bab 43 Part-43: Mayday... Mayday... Mayday...44 Bab 44 Part-44: Frekwensi Radio45 Bab 45 Part-45: Menembus Normandia46 Bab 46 Part-46: Terjerembab Dalam Perang Dunia Ke Dua47 Bab 47 Part-47: Teror Makhluk Siluman48 Bab 48 Part-48: Tubuh Membara Seorang Perwira49 Bab 49 Part-49: Asap Yang Tersisa50 Bab 50 Part-50: Keresahan Dalam Pesawat