Zannia dan Semestanya
ea
y? Kamu me
al. Pertemuan mereka membuat Zannia teringat akan inisial Z yang ditin
n memutus pandangannya dengan Zannia. T
nia kembali memejamkan matanya usai memiringkan badannya ke arah l
etika menoleh, dugaannya salah besar. Pria itu masih duduk di tempatnya. Me
amu tersipu hanya dengan tatapanku saja." Berpaling. M
pelan, keduanya sama-sama terkesiap. Membatu sesaat d
l, baby. Can I be
sar dari Zannia membuat pikira
aan pr
n suasana. Berhubung mereka sudah mengobrol tadi, seperti
aha mengabaikan perkataannya tadi. P
ku, Nona?" Tawarannya langsung ditolak mentah dengan gelengan kepala. Tenang. Zean buka
." Mengangguk sekali
ar." Ia menenteng kresek yang dibawa. "A
jub. "Sepertinya kamu deka
ku dibesarkan di sini, mana mungkin anak-anak
ria itu senang karena Zannia berubah pikiran. Sebelah alisnya terangkat. Zannia menambahkan. "A
h gadis yang lucu. Hatinya tidak pernah salah memi
" Diam. Sial. Zannia lupa jik
a yang tidak gatal. Tersenyum c
m saat itu juga. "Baiklah, Nona. A
ak p
erus darimu." Kemudian ia tersenyum lebar. Manis.
Akhirnya gadis itu luluh jug
nya lagi. Terlalu senang pada akhirnya Zannia mengiyakan ajakan
k panti. Mereka pasti senang bertemu denganmu." Tersipu lagi. Zannia m
adalah pria pertama yang ber
! Sh
_
. Sudah hampir tengah malam dan Zannia masih belum pulang juga. Hyu
jika bodyguard mereka tidak datang melerai. Kini, sang adik sedang mendapat perawatan intensif di rumahnya sendiri lewat dokter
ng bersama adiknya. Seharusnya mereka bersama. Seharian berada di satu
alah dan memilih menghindari mereka. Padahal berulang kali Hyun Bi mengingatkan jika dirinya adalah tempatnya berpulang. Entah deng
ist
, T
itam sudah bergerak sekitar setengah jam yang lalu namun masih belum membuahkan hasil. H
s tak tersisa. Hyun Bi juga tidak akan memberi ampun pada siapapun jika Zannia pulang dalam kondisi
G!
, Nona sud
dang berada di lantai dua. Senyum di wajahnya mendad
maskannya, tapi gadis itu malah sedan
enuruni anak tangga hingga sampai di halaman rumahnya yan
n, a
R
a di hadapannya adalah musuh. Zean menatap Hyun Bi tak suka. Terlebih ringis
m. Netra mereka s
kalan tangannya pada gadis itu kian me
Kami tidak sengaja bertemu tadi. Kuantar pulang adik
khawatir melihat nona kecilnya sedang meringis memegangi pergelangan t
ap keduanya bergantian
rah ini?" Pertanyaan itu tertuju untuk Hyun Bi.
, Nona kecil. Ke mana
watir itu." Kemudian menatap Zean yang sejak tadi diam menyima
ngkahnya berbalik, mendekat ke arah gadis itu. Mencondongkan tubuhnya, lalu berbisik, "Aku menantikan pertemuan
ng tak bisa disembunyikan, Zean pamit undur diri. Masuk ke dalam mobil dengan senyum puas. Mo
barusan, tangan Hyun Bi bergerak mengusap teli
cil lawan bicaranya. Mengunci pe
Cukup aku dan hanya aku. Paham?" Sedikit me
ya. Terkejut mendapat respon demikian. Pandangannya me
barusan ... aku tidak menyukainya. Seja
rotektif ini?" Kembali mencerca. Terasa menyudutkan padahal hanya berbicara fakta. Zannia membuat lawan bi
anjang. Mengambil kedua tangannya hingga tatapan mereka bertemu.
aja. Berbuat salah pun hanya mendapat teguran ringan. Terkesan cuek dan tidak peduli, tapi membuatnya nyaman karena ruangnya tidak dibatasi. Ia sadar diri. Diberi kebe
eralih. "Haish, aku heran. Kenapa semua orang berubah ketika mendengar
ari terlontar bibir gadis itu membuatnya sadar akan posisinya sekarang. Zannia pasti menganggapnya orang berjasa karena menyelamat
ja di sini?" Mengangguk seorang diri. "Baiklah. Lebih baik aku
luar seorang diri, Hyun Bi buru-buru menyusul masuk ke dalam. Berada satu lift dengan Z
embali menginap di
_