Young Bitches
doh tersebut lenyap dari ruang menontonnya, tubuh Selena terasa pegal karena terla
ah telah keluar dari kamar Hera,
Dila ke kamar ya Bik, biar Dira dan Disa saya
ra bergegas menggendong Dila dengan h
tanya Selena, saat keduanya be
memang kecapekan saja, tadi saya pijit
ik, biar dibawa ngampus, kasian kalau pulangnya malem-malem ka
goreng telur sama sosis, besok akan s
a agak tambahin ya por
ya mengangguk s
dong bayi tersebut menghentikan lan
k, Mas Robby udah selesai mandi dan ganti
, aku baru selesai," jawa
nggendong, segera memutar gagang pintu, dan
rkan ketiga bayi mungil, itu di dala
Bik Minah keluar dari kamar dan kembali ke kam
long hitamnya, Selena samar-samar seperti
guan seperti itu biasanya di timbulkan oleh proses ciuman, karena dirinya juga se
di dada kamu?" tanya Selena den
m yang terpaksa. Selena jeli dia tahu suaminya sedang mencari jawaban,
k kateringnya ternyata ada bahan wijennya, Mas nggak tahu, langsung asal mak
masak tidak pernah memakai minyak wijen juga, wanita itu terdiam, mungkin benar, d
Mas? Kok diam saja?" tany
kir yang tidak-tidak tadi," sahut Selena berjalan menuju tepi
memeluk tubuh istrinya dari samping da
terlalu overthingking, mungkin
i harus balik kerja lagi, tolong nanti kalau si kecil rewel langsung panggil bik Minah
pengasuhan anak-anak Lo sayang, tapi
irkan hingga hari ini, beban mengasuh tiga bayi kembar mereka, hanya ada padanya, suaminya selalu berdalih cape
Robby melalui ciuman-ciuman kecil suaminya itu. Selena menatap Robby dengan tersen
ngis, ia langsung membuka matanya kembali dan menoleh kearah suaminya, Robby benar-
tangis si bayi, namun mau bagaimana lagi, ia tidak bisa menganggu jam istirahat suaminya
ayaknya seluruh ibu-ibu di dunia ini, ia abaikan semua sakitnya begitu melihat
ke dinding sambil menyusui Dila. Lima menit berlalu Dila kembali pulas, Selena bernafas leg
i sempat dilihat oleh Selena. Dalam pikiran Selena ia ingin memeriksa efek alergi wijen
serasa hancur, baru seminggu yang lalu ia melahirkan ketiga bayi kembarnya, kini ia sangat yakin, suaminya telah berseli
embar itu, otomatis waktu bersenang-senamg mereka cukup terbatas, belum puas menikmati masa-masa pengantin baru, Selena sudah keburu hamil, sehingga men
terlelap, ia begitu stress, kondisi tubuhnya juga belum sepenuhnya pulih, fisiknya juga masih tak
al, kenapa justru penghianatan yang ia terima, Selena menangis dalam diam, ia tidur memunggungi suaminya, sa
ia tahan, semakin ia tidak berdaya, matanya terasa berat karena bengkak, hidungnya juga tersumbat karena