icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kafan Hitam

Bab 4 3. Kebingungan

Jumlah Kata:1449    |    Dirilis Pada: 06/04/2022

ojali sembari memindai keadaan. I

emai jawaban dari kondisi desa. Di pesantren, ia menunggu Kiai hingga dua jam. Setelah bertemu, pemuda itu harus b

engan ubi rebus. Setelahnya, pemuda itu bergegas menuju kediaman Pak Dede yang berada di tengah Ka

gil Rojali setel

k melihat tanda-tanda penghuni rumah akan membuka pintu. Ia kemudian berkunjung ke ruma

rjang. Hawa dingin yang hadir berhasil membuat bulu kuduk Rojali berdi

rdengar sahuta

h. Pak Yayat mengamati Rojali dari atas hingga bawah

h dengan hati-hati sebab alas rumah ini adalah papan kayu. Saat di dalam,

cap Pak Dede bersamaan dengan Rojali yang dud

i sembari memandangi satu per satu orang yang hadir. “T

au itu hanyalah sandiwara. Sudah rahasia umum kalau Pak Dede iri dan dengki pada Rojali. Alasa

kan pesan untuk berkumpul di r

tebal Rojali menekuk, men

” timpal Aep yang tengah me

k paham,” ungkap Rojal

u kompak menghentikan aktivitas sesaat, lant

jali setelah beberapa saat hening, “setengah jam lalu s

, hidangan yang baru setengah ia makan itu malah mendarat ke

kan jenazah. Selebihnya bapak-bapak bisa ikut mengafani dan menyalati jenazah,” jelas Rojali, “lalu masalah

las air untuk pria itu minum. Cukup lama batuk terdengar, terl

a.” Aep yang pertama kali merobek

lat supaya tidak ikut mengurusi j

k Dede?” t

Pak Yayat segera bangkit, lantas mengintip keadaan luar melalui celah tir

t. Tujuh orang santri tengah berdiri di perkarangan rumah.

i.” Rojali menyunggingkan senyum,

mpat semula. Kegelisahan dan ketakutan segera menjalar ke setiap paras. Pak Yayat

yang sebenar

i masuk ke dalam rumah, lalu bergabung dengan obrolan. “Apa

“Ada apa sebenarnya ini, Pak? Saya m

sentak Pak Dede, “pasti ini akal

membuat orang-orang memperhatikan Pak Dede lekat-lekat.

ti suruhan kamu!”

Pak Dede,” balas Rojali te

u siapa yang memandikan dan menguburkan jena

Jujur saja, ia tak pernah merasa seterkejut ini sebelumnya. “Bagaimana mungkin? Pad

ggal setengah. “Saat saya, Pak Yayat, dan Pak Harun menunggu kedatangan Ustaz di pos ronda, ada ena

aku sebagai santri dari kabupaten. Mereka juga yang mengurusi jenazah

duduknya, lantas bertan

” timpal Pak Yayat, “hanya saja saat kami ing

ali mengepal kedua t

ara dengkuran ayam dan serangga malam yang saling bersahutan. Kumpulan

gu izin Kiai terlebih dahulu. Selain itu, Kang Rojali memberi tahu

wat Legok Kiara?”

mengg

ah Atim, katanya Ustaz lewat ....” Suara Pa

ang yang mengurus jenazah Mbah Atim tadi?” tanya Pak Yayat, “

epalanya seakan ingin pecah. Ya Allah, ia akan merasa bersalah kalau

” hardik Pak Dede dengan telun

n dan memilih untuk mengurusi jenazah itu sendiri, hal ini tidak aka

itu yang membuat takut warga,

gkar makam Mbah Atim be

Dede menggeleng.

kan melakukannya. Bagai

de itu muncul ke permukaan. Hanya saja Rojali ta

mengaku santri tersebut sekar

a terdengar. Aep yang setengah tidur sampai melonjak kaget. Ia b

Ep?” tany

jatuh.” Aep k

an berniat mencari tahu lebih dalam, kemungkian ia akan merasa sedikit curiga pada k

rtancap di sana, yang tampak hanya gundukan tanah merah tanpa taburan bunga. Makam yang berada di bawah pohon

melilit sosok itu. Ia lantas meninggalkan makam, bukan

ak bisa tidur. Sejak pagi, badannya mendadak demam. Setiap kali pria itu menelan makanan

a turun dari kasur karena tak ingin membangunkan keduanya. Hawa dingin terasa

i kamar mandi, pria itu kembali ke kamar. Ia peluk istrinya dengan begitu erat. Setela

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 00 - Ciboeh2 Bab 2 1. JASAD TANPA KEPALA3 Bab 3 2. Santri4 Bab 4 3. Kebingungan5 Bab 5 4. Kain Hitam6 Bab 6 5. Jenazah yang Hilang7 Bab 7 6. Diskusi8 Bab 8 7. Doa Bersama9 Bab 9 8. Penyusup10 Bab 10 9. Tolong Saya11 Bab 11 10. Obrolan Warung12 Bab 12 11. Rencana13 Bab 13 12. Gubuk14 Bab 14 13. Ruang Rahasia15 Bab 15 14. Undangan16 Bab 16 15. Kunjungan Seorang Cucu17 Bab 17 16. Kelompok Berseragam Hitam18 Bab 18 01. UJANG (1)19 Bab 19 01. UJANG (2)20 Bab 20 17. Sejarah Desa (1)21 Bab 21 18. Sejarah Desa (2)22 Bab 22 19. Kecurigaan23 Bab 23 20. Pertanyaan24 Bab 24 21. Kunjungan25 Bab 25 22. Perbicangan di Dalam Gubuk26 Bab 26 23. Potongan Kepala27 Bab 27 24. Teror (1)28 Bab 28 25. Teror (2) 29 Bab 29 26. Musyawarah30 Bab 30 02. MAKHLUK HITAM (1)31 Bab 31 02. MAKHLUK HITAM (2)32 Bab 32 27. Sosok yang Hilang33 Bab 33 28. Rasa Cinta34 Bab 34 29. Sosok Pengawas35 Bab 35 30. Dugaan yang Keliru36 Bab 36 31. Penjaga Makam37 Bab 37 32. Pesantren38 Bab 38 33. Penguntit39 Bab 39 34. Kiai40 Bab 40 35. Pesan Dari Rojali41 Bab 41 36. Kalong Hideung42 Bab 42 37. Rojali43 Bab 43 03. RITUAL (Part 1)44 Bab 44 03. RITUAL (Part 2)45 Bab 45 38. Kepulangan Ujang46 Bab 46 39. Cerita Dari Ujang47 Bab 47 40. Kebuntuan48 Bab 48 41. Informasi Dari Ilham49 Bab 49 42. Penolakan50 Bab 50 43. Rencana Baru51 Bab 51 44. Keterkejutan52 Bab 52 45. Dua Pusaka53 Bab 53 46. Ketidaksukaan54 Bab 54 47. Kecemburuan55 Bab 55 48. Kekesalan Reza56 Bab 56 49. Peringatan Dari Sang Guru57 Bab 57 50. Lamaran58 Bab 58 51. AEP59 Bab 59 52. Kebencian Aep60 Bab 60 53. Amarah Reza61 Bab 61 54. Kekalahan62 Bab 62 55. Obrolan Dua Sahabat63 Bab 63 56. Liontin Merah64 Bab 64 57. Ujang dan Engkos65 Bab 65 58. Dua Pemimpin Kalong Hideung66 Bab 66 59. Kegundahan Reza67 Bab 67 60. Mimpi68 Bab 68 61. Awal Perjalanan69 Bab 69 04. DUA SAUDARA (Part 1)70 Bab 70 04. DUA SAUDARA (Part 2)71 Bab 71 62. Kemunculan Mbah Atim72 Bab 72 63. Musyawarah Warga73 Bab 73 64. Cerita Dari Sang Bapak74 Bab 74 65. Penyusupan Ke Pesantren75 Bab 75 66. Hilangnya Buku Pusaka76 Bab 76 67. Dua Kejutan di Pagi Hari77 Bab 77 68. Sepucuk Surat78 Bab 78 69. Tuduhan Aep79 Bab 79 70. Orang Suruhan80 Bab 80 71. Larangan81 Bab 81 72. Pembuktian82 Bab 82 73. Dalang Kerusuhan83 Bab 83 74. Markas84 Bab 84 75. Dugaan Rojali85 Bab 85 76. Kesalahan86 Bab 86 77. Musuh Desa87 Bab 87 79. Amarah Warga Desa88 Bab 88 80. Lukman89 Bab 89 81. Korban dan Pengusiran90 Bab 90 82. Fitnah91 Bab 91 83. Kebohongan dan Pertemuan92 Bab 92 84. Penyesalan93 Bab 93 85. Pertarungan94 Bab 94 86. Pemimpin Kalong Hideung95 Bab 95 87. Kekalahan96 Bab 96 88. Kemunculan yang Tiba-tiba97 Bab 97 89. Menyusun Rencana98 Bab 98 90. Kembali ke Desa99 Bab 99 91. Pengepungan100 Bab 100 05. KEJAHATAN (Part 1)