Tergoda Bocah SMA
a masa kuliah mereka. Tentu, Dwi tidak akan m
ah sekian lama menjadi sahabat
u?" Tanya Elena, dengan wajah
k apapun, aku akan tetap menjaganya. Hanya saja, kare
, karena seburuk apapun ia di masa lalu, t
?" Tanya Elena setelah
bali me
a tida
adis kecilku tanpa mereka inginkan. Mereka juga sudah pernah be
ah kuliah kau langsung terjun ke bis
keduanya sama-sama melihat ke arah Minami, yang se
tik," lirih Ele
Namun, tidak me
*
nan ke rumah orang tua Dave, tanpa
kan masuk untuk mengikuti rencana dadakan dari semua
menunggu waktu yang tepat, Elena dan ya
t Elena, kedua mertuanya, kak
e hal sensitif. Termasuk, menyinggung persoalan Elena yang
ak," goda kakak iparnya, yang kebetula
santai. "Hamil b
h. Apalagi, Dave termasuk adik aku yang paling ganteng. N
buat pembelaan. Lagi pula, ketidak hamilan ini dibua
mu benar, hamil itu bukan ajang cepat atau lambat. Jika sud
sikap ayah mertuanya. Beliau bisa menjadi
i, kok, Dave belum juga datang. Ke mana dia?" sa
ya. Ia bermonolog, "Sekarang sudah pukul setengah enam. Kenap
buka dari luar. Dave mengayunkan
ngulas senyum. "Selamat sore, Tuan Dave. Baru kelih
datang se
, Tu
mpai anak tangga terakhir, Dave dihadapkan wajah
inya. Hal itu telah ada sejak mereka menjalin hubu
" Tunjuk k
sung searah dengan p
i tadi menyelimuti Elen
batin wa
enyum. "Maaf, aku
bunya bersemangat meminta Dave dud
iai anak. Harusnya kalian masih seperti orang berpac
ia mengulas senyum tipis,
gin punya anak. Dan lagi, Elena punya penyakit yang harus sembuh atau setidak
beranjak bangun. Dengan santainya ia berkata, "Aku mandi dan i
l sikap dingin Dave sejak dulu, sejak hubungan awal mereka. Namun, beberapa
bu kandung dari pria itu lekas mencolek pinggang Elena disert
dari dulu selalu seperti it
eluruh pakaian. Kini tangannya menggapai keran, memutar
ejamkan. Pada saat itu, wajah dan tawa cand
gat bahagia. Namun, semua itu menguap tatkal
kau di
r spon mandi, serta me
ena masih
di dalam. Ada apa? Ap
a ingin bertanya, pakaian apa yang ingi
anya, jika sudah di rumah, ia akan mengenakan pakaian santai. Mi
kau tahu saj
an pakaian dari lemari. Itu kaos oblong warna
ng. Karena dilanda penasaran dan sedikit kecuri
dre
bergeming. Pasalnya, setahu Elena, Dave tidak punya s
kl
Dave keluar bermodalkan h
engambil handuk kecil untuk m
telepon," jawab Elena sembari me
ew Waode, teman masa SMA yang nyaris tidak pernah berjumpa, tapi sek
kan kepala. "What? Ter
u perlu iz
" Tegas
. Kemudian ia mengambil alih p