Tergoda Bocah SMA
berdebar kencang. Niatnya
a tersebut. Ia menelan ludah l
n mulut seperti b
ia tujuannya dengan pose kaki disilangkan, s
k sekilas. Seny
n. Ia memukul-mukul dada, karena saking terpesonanya dengan
ai
i
sendiri. Minami membulatkan mata, mesk
r. Kupikir, di klub ini tidak ada pengu
Kemudian tertunduk, membuy
i. Aku mana bisa menggoda. Yang ada
ami, pria itu justru tersenyum. K
eer
da Minami, yang segera Minami teri
membisu kayak patung, Minami
ng
u. Mereka sama-sama meneguk, dengan b
jah. Ia meletakkan gelas wine
bari menatap intens, ia berk
annya menggoda malahan digoda duluan. Namun sekarang, Mina
itu tiba-tiba mengulur
erhatikan tangan Dave, yang k
iri?" Kedengarannya, pria bernama
njabat tangan Dave. "Mi
asih saling tatap. Entah sejak kapan, ked
uk area ini?" Ini bukan pertan
nak rambut ke belakang telinganya. In
nya Dave. "Sekolah
awab. Ia terpaksa berboh
di gelasnya sendiri lalu meneguk ny
tingkah. Daripada ketahuan, ia memilih me
al
ta "ayo" terus mereka berikan, bahkan kali
u
erlu dipanggil, Minami balik
Jadi gadis itu langsung mendekatkan posisi
s Minami sebut untuk
langsung mengangkat k
n. Takutnya, pendekatan yang ia lakukan in
raih pinggul Minami guna le
ndak lurusnya pada lengan Dave. Rasanya seper
si agak membungkuk sehingga wajahnya
ud Dave. Ia tak peduli. Ia han
ara kenikmatan. Kenapa Om Dav
ia itu kian kentara, jika jar
rang diri? Bukank
enyum, yang membuat jantung D
ukmu. Bagaimana kalau pergi
"Apa-apaan ini? Harusnya aku yan
ave serta merta menarik pergelangan tangan gad
etampanan Dave. Dibawa pergi begi
an-teman Minami saling pukul
asil! Nami
ggaet pria tam
eperti milik Nami, tentu p
ak
. Minami duduk di s
ak
senyum, hendak memasang seatbelt tapi diurungka
s pakai i
panggil dengan nama "Hana". Padahal, selama ini i
s tetap aman." Dave menyematkan seatbelt tersebut
am
melaju perlahan menin
*
dung berlantai yang letaknya tidak di
eninggalkan kesan ciamik. Ada pula taman kecil, yang ditumbuhi pohon pale
ngeluarkan sinar jingga yang memancar terang. I
hatinya seolah memerintah agar ia tidak banya
i
ula tiga mobil lain dan dua motor besar. Semuanya mobil mahal. Minam
meminta Mi
an Dave. Ia melepas seatbelt send
memutar, sebelum menggandeng tangan Mi
ng Dave tekan usai
ak lebih juga tak ku
r
i, seiring dengan pint
, melewati beberapa jarak dan sampai di pintu besi sebuah ruangan.
rsilahkan Minami
hati Minami b
ezzanine yang difungsikan sebagai tempat tidur. Sementara di
nit apartemen itu, Dave secara ti
mi Ha