Takdir Cinta Sang Mafia
awah paparan terik sinar matahari jelang tengah hari.
taman kanak-kanak yang ada di desanya. Anisa dibesarkan oleh pama
, gemuk gempal dan kepala botak berdiri tepat di depa
nya kemudian berjalan mendekati laki laki
inis, satu tangan nya di letakkan ke pinggang, satunya lagi mengisap rokok dan menghembusk
ku tidak bisa meninggalkan ia seorang diri." Anisa menjawab denga
tan, lagi pula kamu tahu kan paman tidak kuat untuk bekerja,paman sudah tu
" Anisa menundukkan kepalanya, kalau sudah begin
a harus berobat." Sofia, bibinya Anisa berjalan dengan tertatih keluar dari rumah menghampiri Anisa dan s
keluar? Nan
nginan pamanmu." Sofia berbicara dengan terbata
tung dan dia harus segera dioperasi pemasangan
Baskoro melemparkan puntung rokok ke arah Sofia
n, bahkan ia seorang yang pemalas waktu di
mereka. Selama Sofia sakit, Anisa yang mengambil alih tugas sofia, me
sudah menyelamatkan hidupmu , sudah sepantasnya kamu membalas Budi aku selama ini." Baskoro belalu menig
obat ke kota." Ia menangis seraya memeluk orang yang telah membesarkannya selama ini. Hati Anisa terasa berat meni
angin sepoi-sepoi perlahan merambat meng
aian dan dimasukkan
eberat ini , bibi tidak bisa melindungi kamu dan tidak
ibinya. Ia tidak sanggup menahan tangis. Namun, sekuat
embawanya keluar rumah. Sebuah mobil Honda jazz menunggu di pekarangan rumah. Tampak seorang lela
bertanya, nafasnya ngos ngosan, s
nisa menyunggingkan senyuman nya, senyum
an sesuatu." Andika berbicara sambil memeg
anya seraya menatap mata Anisa. Seketika suasan
Sahabat terbaik aku." Ani
skoro menghentikan
endak menggapai tangan Anisa, namun gestur tubuh
" Anisa melambaikan tangannya ke
nggalkan Andika yang masih term
andang keluar mobil, netra nya melihat sek
malam datang menyapa ketika mobil tersebut berhenti di
g didalamnya terdapat beberapa meja dan di huni beberapa pasangan muda mudi, hinga
akut di dalam hati. Baskoro terus berjalan, m
kursi, seorang lelaki duduk santai, dis
ntuk pergi, wanita itu kecewa kemudian berdiri meninggal
ahkan mereka duduk , Anisa memandang wajah lelaki tersebut, tampak cincin batu
berbicara seraya mengeringkan matanya,
kepada dua orang berpakaian preman. Preman tersebut mendekati Dan memberikan sebuah amplop. Lelaki set
kamu kerja yang baik disini ya!" Bas
but, hanya bergeming. Baskoro melangkah jau
ungkin. Sebentar lagi tuan Zayn akan datang." Lelaki te
enarik tubuh Anisa n