Marry Her Husband
merekah sempurna, tersenyum kepada siapa pun yang memandang. Pun kepada Lyla, perempuan yang tengah berdiri
an pasangannya. Ia amat bahagia karena lelaki yang kini resmi
an hal itu, artinya ia kalah. Akhirnya, ia memutuskan untuk bertahan menyaksikan kebahagiaan yang pernah ia rasakan lima tahun silam. Bedanya, dulu dir
n riasan yang mampu menutupi kerutan di w
yang kedua?" tanya Lyla dengan dada membusung. Perempuan yang mengen
kacauan!" Ibu mertuany
an mendampingi putra kesayanganmu, Bu. Ah, ya, dan satu lagi, mant
arga kaya raya. Aku akan melihatmu dari sana, luntang-lantung seperti anak tersesat. Seharusny
ambut yang biasanya diikat asal, kini dihiasi sanggul. Bila sehari-hari wajah itu tidak pernah diol
lum pertengkaran benar-benar terjadi. Ia mengembuskan
yang ia kenal di antara para tamu undangan. Bahkan teman semasa SMA tidak ada yang hadir sama sekali. Ia mengembuskan napas beratnya
" bisiknya sambil
rakan sesuatu. Pembicaraan mereka membuat bibir Lyla membentuk senyum simpul. Wanit
katanya jadi istri kedua, loh!
bukannya minta cariin laki-laki yang punya bibit, bebet, bobot. Malah mi
nggak tahu kelakuan anaknya macam apa. Makanya, sesibu
sebuah kebenaran, karena sekeras apa pun seseorang menyembunyikannya, kebenaran akan selalu
laminan yang berhiaskan bunga-bunga berwarna putih, senada dengan dresscod
la. Ia menarik Fariz agar ikut berdiri. Perempuan
rfoto." Lyla berkata diiringi senyum yang tipi
l, bukan? Lalu, semua teman semasa SMA akan tahu dan mul
gar tidak melakukan hal bodoh," rengek A
m sembari berkata, "Demi kebai
wa itu tidak menggelegar le seluruh ruang resepsi
n?" Lyla mulai m
tiba. Ia berusaha menahan gejolak yang mengentak-entak di dalam dada. Andai saja ia punya keberanian, ia akan menjambak ra
ka bila Fariz benar-benar tidak peduli lagi padanya. Kemudian, ia menepi ke sebuah meja dengan gelas tersusun rapi di atasnya. Sebuah rencana
bersihkan," ucapnya seraya
kan pelindung. Alhasil, tangan seputih porselen itu dialiri cairan berwarna merah. Beberapa tamu
g menolongku, seperti
ya. Lyla menatap sendu Fariz dari kejauhan. Lelaki itu benar-benar tidak peduli lagi padanya. Pada
i diri sendiri hanya untuk menarik perhatian sang suami. Kedua mata bak manik-manik itu memanas ketika meli
ng bisa mengobati batinnya yang telah terkoyak. Musnah sudah harapannya menua bersama sang pujaan hati.