GARA-GARA SALAH KIRIM
yang kamu bi
di depanku itu. Benar-benar tak kusangka kejadiannya akan sedramatis ini. Aku bahka
Sementara si gadis nampak terdiam mematung di tempatnya. Wajahn
ayo jelaskan
lihat, Han. Kita bisa duduk dulu kan
dah mau pulang." Aku menoleh ke arah mbak Ratri yang juga masih mematung
akang aku ternyata kayak gini." Aku menggele
gan marah-marah gitu. Ini nggak seperti yang kamu l
harus melihat kalian mesra-mesraan di depanku hanya untuk tau kal
isa nggak sih dengeri
u bergerak maju menghampiri si gadis yang m
amiku buat tidur sama dia?" tanyaku kasar. Aku sendiri t
Reyfan tiba-tiba sudah ada di
mu bentak-bentak istrimu demi membe
n kesabaran, pliss Hani!" Wajah Mas Reyfan terlihat mulai frustas
ah?!" Bentakku ke arahnya yang tetap tak bergerak di tempatnya. Lagi-la
alu cepat dan membuatku tak bisa berpikir jernih lagi. Dalam hatiku hanya ada kemarah
am perselingkuhan suamiku. Sebagai kakak dia justru ikut melindungi kelakua
orang yang terbiasa bertindak kasar, hingga gadis itu tak perlu mendapatkan amukan secara fisik dari kemarahanku.
utupi kelakuan busuk mas Reyfan, bahkan sampai menyembunyikan gund*
ata kotormu itu, Han. Kamu nggak berhak bicara begit
sembunyi di belakang perempuan. B*nci kamu, Mas!"
ak
am kehidupan rumah tangga kami, dia menamparku. Sungguh sangat sakit. Tapi sepertinya lebih sakit lagi apa yang ada di dalam h
ha meraih wajahku yang saat ini masih kututup sebagian dengan telapak tangan karena menahan sakit atas tampara
alau tanpa kamu. Wanita yang bisanya hanya di rumah saja seperti
apnya padaku manis tak menampakkan ketidaksukaan padaku. Tapi hari ini, ternyata sifat ibl*snya m
n tajam. Di mataku, wajah Mbak Ratri tiba-tiba berubah menjadi
n semua!" teriakku. "Kamu!" Aku menunjuk ke arah mbak Ratri, "Kamu!" Lalu
ggalkan pelataran rumah kakak iparku tanpa menoleh lagi. Bergegas a
elama ini aku sudah menduga apa yang dilakukan suamiku di belakangku, namun melihatnya sendiri deng
sai menidurkan Keenan di kamarnya. Dahi tuanya be
apa?" tany
taku, lalu bergegas ke dalam kamar dan menangis sejadinya disana. Br
kesukaanku. Minuman hangat itu lumayan membantuku merasa lebih nyaman. Lalu setelah beb
adi membuatku tercambuk. Dia benar, selama ini aku memang bodoh, selalu hanya bisa meminta dan m
u terlanjur seperti ini. Sekarang apa? Aku perlu berpikir lebih keras untuk membalikkan
ur. Berdoa semoga anak kecil ini tak menyadari kepedihan apa yang sedang menimpaku. Kuelus rambut hitamn
Reyfan saat ini juga? Lalu bagaimana dengan Keenan? A
ar ketika tiba-tiba kurasakan ada yang merin
udah pulang. Aku berusaha tidak menoleh ke arahnya. Rasanya masih begi
ebih mendekat ke arah Ke
pulang?" tanyak
u benar-benar khilaf. Aku tid
bnya. Sakit hatiku saat dia menamparku di
" katanya lagi berusaha menyentuh
iku? Kira-kira apa kamu akan mau memaafkanku, Mas?" Aku berkata sambil tetap tak bergeming. Namun aku bis
ku janji. Tolong cobalah untuk memaafkanku
ar permohonan maafnya itu membuatku ti
memberikannya asal kamu bisa maafin aku. Aku
menatap lekat ke dalam matanya, memastikan bahwa
emua keinginanku jika aku m
an aku mengulum senyum, bertepuk ta