Dokter itu Heroku
*Umur Dokter muda ini, adalah dua puluh lima tahun*, tentunya Farrah
usuri lorong demi lorong rumah sakit, mas
cari tau siapa, dan ada apa orang itu memanggilnya. Ah, ternya
? Ada apa?" tanya dokter Farrah, menaruh ked
r pasti ajakan-nya akan di tola
nya, melambaikan tangan-nya
Farrah, Omair menyengir mendengar decak-
tapi please bu! Sekali ini aja! Setelah ini tidak lagi deh bu," bujuk perawat Omai
ius deh saya sama sekali tidak paham!" pinta dokter Farrah, Omair menggar
ajak, bu dokter yang cantik, jelita ini, untuk makan malam di resto
biskan waktu, dan uang saja ke restoran."
ama teman- teman saya untuk makan malam di restoran. Nah saya tidak
suster Omair, "Gila kamu, ya?! Jangan begini, Istighfar! Istighfar!
- nya bahkan tidak paham dengan ucapan dokter Farrah dengan ajakan- nya.
uai apa yang di perintah kan oleh bu do
ng salah dengan ucapan saya, bu?" tanya suster O
"Kamu jangan ngada- Ngada deh, kamu tidak boleh menyimpang! Dosa! Itu dosa besar, suster!"
egitu! Sumpah demi apa pun!" serga suster Omair, dokte
k akan segan- segan untuk bilang ke atasan untuk memecat suster!"
, kapan lagi coba iya kan, bu? Seumur- umur belum pernah, s
ak apa mungkin, sekali- kali, toh. ini dorongan d
erdiri, "Ya sudah, saya pulang, mau bareng?" tawar
," tolak suster Omair halus, dokter Far
tu, saya pamit d
alan, ya, bu." p
ah sakit, setelah sampai ke dalam wilayah parkir
Farrah mematikan mesin mobil-nya, dirinya tidak keluar dari
r Farrah, seluruh tim rumah sakit juga mengetahui hal itu, karena dokter laki- laki ini pernah menyatakan cinta-nya tetapi
bioskop untuk menonton film. Kebetulan, saya memiliki dua tiket yang sen
leh tau nanti-nya kapan, ya? Karena, nanti m
gajak anda nanti malam juga, tidak apa. Apa besok
da, memiliki rupa tampan, dan tentunya memiliki banyak harta. Jelas menj
sibuk rumah sakit-nya," balas dokter Farrah, dokter laki- laki tersebut menghembuskan napas lega-nya. Sempat tadi khawat
kasih, dan sampai jumpa!" pamit dokter l
- laki itu adalah Catra. Catra
*
ster Omair, entah manfaat-nya apa, me
anya dokter Farrah kembali, entah untuk keberapa k
mut. Atuh mbak-nya, pake nanya lagi!" kesal Omair, mereka berdua tidak kaku dal
ya, "Iya tau, tapi fungsi-nya, b