icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Selingkuh Balas Selingkuh

Bab 2 Disangka suami istri

Jumlah Kata:1113    |    Dirilis Pada: 21/02/2022

kamar dan turun, melihat Bang Rion ternyata telah siap. Kami la

dua peti itu di turunkan secara bersamaan, air mataku mulai membasahi membanjiri pipiku. Aku l

kehadirannya lagi. Sendiri. Apakah aku bisa? Tanyaku dalam hati.

adar dan langsung mengelus perutku. Benar, masih ada anak kami. Aku

di sana, Sayang. Aku berjanji akan menjaga buah cinta kita dengan sangat baik. Aku cinta sama kamu....." ucapku seolah berbicara pada foto yang menampi

agar tetap kuat menjalani hidup ini. Aku hanya bisa ter

amping pusara Kak Renata. Pria itu tak menangis sama sekali. Nam

ayangiku seperti adiknya sendiri. Kami pun juga sama-sama tahu alasan kenapa B

ang Rion dan Kak Renata tak bisa memiliki anak hingga sekarang, sebab kak Renata diagnosis mengidap kanker serviks saat pernikahan Bang Rion dan Kak Renata memasuki tahun ke

pusaranya sampai maut memisahkan mereka. Aku masih menunggu Bang Rion sampai semua orang sudah pergi dari pem

s melanjutkan hidupku. Demi anak yang aku kandung, darah daging Ar

*

suami dan kakak perempuan iparku, aku memutuskan unt

ian tersebut. Namun aku bertekad akan terus lanjut menjalanka

hidupku. Aku hanya berdiam diri di rumah Bang Rion da

ur di perusahaannya. Sepeninggalannya Ardi, bang Rion sepertinya ha

juga sering pulang malam, aku pun lebih sering bercengkrama dengan Maid di rumah Bang Rion. Ya, aku

engan mengajak salah satu Maid yang kuang

a untuk bangun secara perlahan, rasa sakitnya terasa semakin nyata

badanku, hingga akhirnya aku terjatuh. Aku meringis kesakitan, menj

dari pintu kamarku yang terbuka, Bang Rion langsung berl

Rion langsung menggendongku ala bridal style keluar dan bergegas menuju ke rumah sakit.

luku dengar ada suara yang meminta ku untuk tidak tertidur dan bertahan untuk tetap s

era di keluarkan agar tidak membahayakan bayi dan ibunya." Kudengar suara seoran

aku hanya terdiam karena untuk berbicara pun a

istri Bapak." Pinta Dokter tersebut. Bang Rion tampak terdiam, t

n samar aku melihat Bang Rion dengan pakaian yang di b

u, namun dia tetap menggenggam tanganku yang mulai dingin. Lalu suster datang memint

ahkan tak memikirkan rasa maluku lagi. Aku hanya merasa sangat sak

mengatakan harus segera mengeluarkan bayiku, k

tu saja ini pengalaman pertamanya menemani seorang wanita melahirkan. Lalu beberapa waktu kemudian k

nghapus air mataku. Aku terharu sekaligus sedih menyapa

*

bayiku, yang kini tertidur di sampingku. Aku tersen

i membelai wajahnya, lalu kudengar suara pintu yang di bu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka