Dendam Bunga Desa
m_Bung
rt
sudah terjadi. Nasi sudah menjadi bubur dan ketan yang diolah men
eras kehidupannya. Setiap guratan tangan dan kulit tangan yang mengeras menandaka
menikah dan terjadi hal seperti ini bukankah nanti malah akan lebih berat buat Kartini karena pernikahan bagi Kartini bukan sesuatu
itu hanya Nrimo panduming Gusti, Menerima semua yang ditakdirkan meyakini bahwa setiap orang hidup mempunyai porsinya Masing-masing tidak bisa grusa-grusu atau ceroboh dan sembarangan
u sumur, dapur mengerjakan hal yang sama setiap hari tanpa bisa menambah wawasan. Saya harap kamu tidak sep
wa ada seseorang yang begitu tulus menyayanginya. Terlintas di benaknya betapa mata tua
meninggalkan rumah Kartini satu persatu di iringi dengan desa
ur masih berserakan di mana-mana. Jaj
ngga Kartini yang entah mengapa apa yang dilakukan Karti
ah mulai sekarang aadi matanya. Dia juga Iri
perluan karena di desa terbatas jadi tidak ada yang
ngan Kartini. Pernikahan Kartini tinggal beberapa hari lagi sehingga beberapa te
demi karukunan tetangga sudah pasti diundang untuk rewang di keluar
rtini karena itu dia bisa
a walaupun kamu nanti sudah ada yang merias tapi kan kamu juga haru
enyebutkan kalau banyak peralatan dan perlengkapan yang perlu di beli. Sedang
hari lagi jadi katanya sebai
g sibuk memasang payet di k
seperti itu bahkan ada yang besok menikah masih kemana-mana tuh." Warsiti terus mey
ti adalah anak yang baik terlepas apa
deh bagaimana baiknya." Kartini m
a dia pokoknya besok kamu bersiap-siap berangkat sama aku." Wa
pi.
i masi
rsiti memiliki kulit sawo matang ditambah sering terpapar sinar matahari membuatnya semakin eksotis. Warsiti mempuyai hidung yang pesek yang ikut bergerak kembang kempis ketika dia berbicara. Hampir sama seperti ibunya dia j
ang. Walaupun kelihatan sangat baik di depan kita t
ta, jalanannya kan susah dan tidak mu
g, nanti aku mau pinja
di desa lagian nanti di kota beda jalanya lebih ramai lo." Kartini sedikit khaw
s, jadi gak perlu jeglag jegleg masukin gigi kayak motor aku,
maksud
rin sudah aku coba, Ya wes aku mau pulang dul
nggalkan rum
*
mondar mandir di ruang tamu sederhana. Hanya ada beberapa kursi kayu dan meja di dep
memang rumah Warsiti. Dan pemuda di dalamnya adalah
dia mau kamu a
itu lo besok kami ak
an sampai gagal." Pemuda it
sama aku, mana k
dan meletakkan kunci motor
sampai lecet
rimanya samb
mereka rencan
ambu