Dendam Bunga Desa
m_Bung
b
bat
isa melanjutkan aca
Laki-laki tua yang sedang duduk hanya menunduk lesu membendung air mata yang hampir menganak sungai. Berita itu sungguh sangat
ahannya." Dia berusaha tegar membela diri juga per
uara riuh para tetangga yang menyia
bekerja keras menyiapkan ac
g pemuda anak juragan tanah tertarik meminangnya. Memang mereka juga sudah pernah m
siapapun di desa terparkir di halaman depan
rumah karena acaranya masih dia hari
arang di memang berada di kamar tapi bisa men
ahal hari itu ada seorang laki-laki yang memaksa Kartini untuk mengantarkanya pulang ke rumah tak disangka it
karena mereka kaya karena terlanjur semua tahu kalau Kartini akan menikah dengan Pandu p
uk ini mem
engan Pandu tapi sikap Ayahnya yang rela merendahkan harga dirinya agar mereka tidak membatalkan rencana itula
fantastis. Namun bukan ini pertimbangan orang tua K
mau menerima l
idak mau kalau Kartini menikah dengan Dasar Paksaan. Dia ingin anak pe
n memikirkan
na orang kaya seperti mereka pasti melakukan se
emuda desa yang lain yang juga menaruh hati kepada Kartini harus rela memendam keinginan
kan akan menikahkan anaknya denganmu sep
ya sejauh ini Kartini juga belum me
Nduk jadi orang-orang belum mengenal dia dengan baik, Si Mbok
ng sangat cantik. Dia mempunyai kulit putih bersih dan rambut hitam panjang bergelombang yang indah. Bentuk tubuhnyapun sempur
diadakan di surau setiap sore. Selain haus ilmu pengetahuan Kartini juga menyadari bahwa h
a diri dari fitnah tetangga yang melihatnya. Bisa saja ada yang mencurigainya
imbingnya dunia akhirat. Sebagai gadis desa yang lugu dia tidak mau kalau dia me
kan matanya yang
lah jodoh yang terbaik buat Kartini. Yang
gan ibunya tapi kembali lagi dia berpikir kalau mungkin saja ini adalah jalan yang dipilih
membuatnya tegar juga mengisi keraguan dalam d
umkan bahwa mereka akan menikahkan putra mere
akan menikah. Apalagi Kartini terkenal de
an pernikahan yang akan secepatnya di gelar. Kartini mendengar tangis si
anak saya dengan perempuan t
ti ikut tercabik-cabik mereka tidak seharusnya mengemis simpati seperti itu. Biarlah mereka bisa seenaknya sendiri membatalkan pernikahan. Ayah Kartini telah menabung bertahun
dah mulai dibuat. Apa kata orang kalau tiba-tiba saja pernikahan itu dibatalkan. Mereka pasti akan. Menggunjing
gannya. Air matanya sudah kering membayangka
pasti akan memb
ambu