Saranghae Mr. Park
enyuman tapi akan lebih indah jik
Eun
*
jukkan angka 07.30 pagi yang artinya matahari pagi telah bersinar dengan teriknya. Tetapi seorang gadis yang b
mati suri kan?"ucap suara wan
lanjutnya sembari menarik selimut yang
terganggu,bangkit duduk as
capnya dengan suara sera
ahabatnya ini, gadis itu melipat kedua
dak lihat sudah jam berapa sekara
i yang balik bertanya d
07.
a seakan baru tersadar akan sesuatu, "07.30 katamu! Kenapa baru bilang sekar
Yena santai sembari mengama
ini,"ucap Eun Bi dan sangking terburu-burunya gadis
g menahan tangan Eun Bi a
rgi dul
*
nya memutuskan untuk pergi ke Seoul dari kampung halamannya di Daegu saat kelas satu sekolah menengah atas. Pada awalnya, tentu saja orang tuanya menolak tetapi gadis itu sangat percaya diri dengan tekadn
dirinya percaya tidak ada yang nam
an di sebuah panti asuhan. Sebagai mahasiswa tingkat akhir, Eun Bi mempunyai b
a memilih panti asuhan ini bukannya tanpa alasan, Eun Bi menyukai suasana
*
gerbang utama, saat bersamaan sebuah mobil
putih dengan kardigan ungu yang baru saja keluar dari mobil itu membuat Eun Bi tanpa sadar menahan nafasnya. Gadis itu sudah banyak melihat orang tampan
anpa sadar mobil tadi telah pergi. Eun Bi menggelengkan kepal
*
tu disini,"ucap kepala panti saat m
ang riang bermain. Senyuman mereka sehangat mataha
terkesiap saat melihat seorang
kah ada yang terluka. Dia menghela nafas lega saat
mbari tersenyum memperlihatkan
"tanya kepala panti kepada gad
ngin bermain dengannya,"balas Bitna sambil men
emukan jika orang yang dimaksud Bitna adal
anya Eun Bi kepada kepala
emari menemani anak-anak bermain
juga relawan
erti itu tapi dia d
gguk mendengar penj
aku kenal
tang lebih aw
gikuti kepala pa
n lain hari ini,jadi men
ungkan,"ucap Ibu Pan
Tetapi walaupun begitu Eun Bi tidak melihat kekurangan Seokjin. Seokjin memiliki garis rahang yang sempurna dengan bi
menarik tangannya dengan canggung. Eun Bi menjadi sangsi jika Seokjin tidak mempunyai kekurangan. Ternyata ha
sekaligus mengakrabkan diri. Tentu saja Eun Bi menerima dengan senang
alanan mereka, tidak ada satupun yang bicara. Eun Bi yang pada
ehem sebentar
mbuat Seokjin yang berjalan beberapa langkah
tau namamu,"lanjutnya menghampiri
sebutan Tuan Park terus, bukan? apal
e.
l Tuan,kan? Apalagi aku merasa jika kita seumuran,"sela Eun Bi terus melanjutkan oceha
agaimana tanggapan pria itu nanti. Dirinya hany
u.
𝘯𝘮𝘢𝘭* kepadaku!"tegas Seok
dengan nada ting
sala
tuk mereka menggunakan ban
ungkin
berlalu meninggalkan Eun Bi. Sementara Eun Bi men
mempunyai ganggu
ang kesalaha
*
ng biasa digunakan untuk orang