Dear, My Pretty
Malah sangat yakin bahwa wanita cantik yang dilihatnya sekarang tidak lain dan tidak bukan adalah mantan pacarn
epala tiga, barang kali memang jodoh datangnya terlambat. Namun, melihat Syilla yang duduk manis di hadapannya itu, Alfa merasa jodohnya sudah menampakkan hilalnya. Jangan salahka
ha
lam dengan seorang klien penting. Dia buru-buru mengalihkan pandangannya pada Reksa, klien yang ak
atu di gambar yang saya kirim?" tanya
udah cukup puas melihat hasilnya. Bagaimana kalau kit
atu-satunya Alfa itu ternyata mendapat perhatian khusus dari Reksa. Alfa cukup terkejut saat Lyra ternyata mengenal klien-nya. Lagi-lagi dia merasa beruntung
engantar Lyra pulang, dia tidak bisa menolak lagi. Bahkan Lyra pun ter
tahan di restoran. Situasi canggung seketika hadir kala Rek
tanya Syilla meme
a dibuat cukup terkejut saat dengan tiba-tiba Syilla berpindah posisi duduk di sebelahnya.
yilla sama sekali tidak berubah. Dia masih saja seper
ni." Alfa mencoba melep
nya kamu nggak
Syill. Banyak or
s dia berdiri menarik tangan Alfa. "Kalau gi
ksudnya. Namun, Syilla benar-benar
Syilla saat mereka sudah
alarm kunci terbuka pada mobilnya berb
yilla kembali men
adi seperti ini? Begitu mereka duduk di dal
lmu di mana? B
e tempat
ya. "Aku akan mengantar
ta akan mengobrol
udah m
bilan pun belum a
as kepalanya masih sama. Tanpa bertanya lagi, Alfa menyalak
yebutkan nama salah sa
ilas, "kamu ting
ta ke sa
sud. Sudah berapa lama Syilla kembali ke Indones
ang muncul secara bersamaan. Bagaimana dirinya dulu memohon pada wanita itu untuk mempertahankan hubungannya masih sangat ia ingat hingga saat ini. Dan karena Syilla pula, dirinya masih
yilla sesaat Alfa mem
sa ngga
lt dan keluar mobil. Dia tidak membi
itu menawarinya? Kenapa sekarang ma
usaha batu bara. Konon memiliki beberapa tambang batu bara di Kalimantan setahu Alfa. Bisnis lainnya mungkin juga ada. Dan ibunya merupakan seorang ek
a mungkin inilah tempat tinggal Syilla selama ini. Wanita itu men
uruh Alfa duduk di sebuah sofa yang menghadap langsung sebuah LCD berukuran besar. Alfa mengusap tengkuk
numan kaleng dari dalam kulkas. Sebuah coffe latte dingin. Syilla termasuk penggi
inya, dia bisa mengawasi bagaimana Alfa membuka kaleng itu, dan menenggak isinya perlahan. Syilla bisa mendengar ada desisan 'ah' yang nyaris tidak te
tu yang lama itu sudah banyak sekali perubahan yang dirinya lihat dari seorang Alfa. Terutama wajahnya yang makin rupawan,
kekasih baru?" tanya
at ini bagi Syilla merupakan sebuah titik penentu tindakan apa yang harus dirinya ambil. Dulu memang dia me
?" tanya Alfa me
at pe
nap
ena
empermainkan hati aku kay
akan mendapatkan perkataan sepert
diri aku terjebak kayak dulu lagi? Sori, aku nggak mau jatuh ke lubang yang sama untuk kedu
gak seperti ya
"Sudah, ya. Aku balik. Terima kasih kopinya." Lantas dia beranjak keluar dari