Ketika Aku Hamil
agi aja," uca
udah lahiran mau k
ikin cilok juga ada yang hamil masi
ala, "Iya, nanti mint
ntu samping. Dia baru saja pulang dari kebun, membant
k bekerja, tetapi suamiku tidak m
da yang mau nger
malu sama si Mamah, gak ngasih uang," keluhku berurai a
i aja. 'Kan istri harus ikut suami, s
usaha online-ku tidak berjalan lancar. Saat aku bekerja, jualan online-ku cukup laris. Nam
alu bersyukur. Meskipun upah darinya ketika mengojek hanya sebesar
lemari, mengecat rumah orang lain, menjadi kuli p
, sesekali kupakai untuk jajan j
. Namun jangankan tinggal di sana, untuk sekadar me
ibuku, ibu mertua selalu berkata, "Ngapain ke s
ika aku kekeuh memohon untuk ke rumah i
*
emancingan. Upahnya lima puluh ribu sehari. Aku bisa
suamiku dar
masuk ke dalam rumah, me
jemput si Ma
g, "Memang Aa udah sele
mah nelpon minta d
punya kolamnya? Nanti
n si Mamah gak a
Nu
kalau si Nuh mau ngejemput mah
as. Semoga saja
*
jangan nelponan. Biar fokus
nah, Mah. Takut
adalah membuatkan kopi untuk pengunjung, mengantarkan kopi dan perlengka
rumah pembuatan cilok. Ya, ibu mertuaku bekerja di sana. Pukul satu siang atau tiga so
ah--menanyakan suamiku yang perg
kerja, tetapi suamiku selalu marah. Dia bilang, kalau bukan dia yang menj
alam seminggu, bisa sampai belasan juta. Bahkan k
ya, bakal nyempetin antar jemput si Mamah. Tapi si Nuh banyak alasan kalau dipintain tolong s
*
ari luar rumah. Aku mengh
si Dede?"
an cukup berisi. Kedua alisnya bertemu, kenin
put Mamah
a. Itu ... bos suamiku. Perasaank
idak seperti biasanya ketika tiap
an, suamiku pulang
ain Aa," ujarku ketika merek
amit kembali ke
t. Dia menghempaskan tubuhnya di lantai, duduk bers
a?" ta
em aja, ditanya apa pun gak ngejawab.
ia
os
abar. Sudah sering kali aku memperingati padanya untuk tidak sering
an kerja oleh bosnya. Bosnya bilang, kesal pada suamiku
rlalu lalai memanfaatkan izin dari bosnya. Sek
*
ayan. Aku juga pernah sebelu
iba-tiba ibu mertua datang ke ka
, ah, kalau si Aa
erjain kapan aja. Gak dipatok waktunya, se
pa di jalan. Udah sabar aja, yang penting masih bisa mak
dia mau menjadi driver ojek online atau tidak
ing online, begitu pula dengan suamiku yang mencoba
untuk bekerja di bogor. Menjadi kuli bangu
ngizinkannya. Katanya, jika nanti dia bekerj
rtua untuk pergi bekerja di bogor, ren
u mertuaku kembali
Mamah siapa? Siapa yang bantuin si Bapak di kebun? Kan
arinya, aku membujuk suamiku untuk tetap bekerja saja di
nganku. Kalau suamiku bekerja, aku bisa mengum
Mamah siapa? Terus juga si Mamah ini itunya 'kan ke aku. Mending kalau si Nu
butuh dikasih n
apak aja di kebun. Katanya nanti
ni dia sudah sering membantu ayahnya di kebun, t
ya. Namun, mengapa di saat suamiku bekerja atau ingin bekerja, mendapatka
elin kalau bukan aku. Nanti kata si Mamah
ukan nafkah. Kalau kata aku mah, ya
bogor. Ridho Allah ada di ridho orang tua, kal
ulah dia. Sedari dulu berpacaran pun, dia hanya mendengarkan
sebesar kedua saudaranya. Maka, bakti
ki yang menyayangi dan menghormati ibunya, maka d
adalah suaminya, tetapi syurga seorang anak le