SEPENGGAL KISAH VIA
T DATA
melangkah tegap, dua gadis cantik ini menapakkan kaki mereka dengan bahagia.
g membuat mereka tersenyum. Kota tempat Nabi terganteng diasingkan ternyata juga memiliki banyak pe
ikat yang seringkali memperlakukan dirinya melebihi Ratu Istana. Mereka punya cita-cita besar, punya mimpi dan harapan pulang menyandang gelar Maste
a ilmu yang mereka dapat unt
onesia yang memiliki keanekaragaman budaya. Ind
emanas ruangan. Mereka geli terkekeh. Kalau di Indonesia tak perlu mereka tambahkan pema
peraduan empuk dengan selimut
n boneka Lion de
knya, pecinta bone
ndung atau seperti Martapura-Banjarmasin, Via pasti membawa kedua ad
g lucu dan baik mere
ind
annya adalah juga untuk m
enapa Via sudah
tiba-tiba menggumpa
a?." Hanna meng
yum, "Iya.. ya a
rindu Aa?" Hana
Hana memang sudah membuat dada Via sesak dengan godaan untuk men
Via yang tidak m
pa Amir, Abdul Fatan, juga yang lain. Ka
Han?." Tanya Via pada sahabatnya. A
awa terba
a nama bu
Mereka ber
sah nya, laki-laki berambut ikal dengan tubuh berisi itu memang buka
pergi itu bersama itu, mempunyai hidung mancung dan bermata biru
hasa Arab yang diadakan oleh alumni Al Azhar, Via merasa tidak
kecuali satu y
sini, semua pasti akan t
di Kalimantan tidak memungkinkan menyelesaikan study kurang dari 4 tahun. Sedang Via telah selesai dalam w
tnya, memasang sarung tan
in tak mau perg
peninggalan sejarah Islam, negara yang menjadi mimpi
njang berwarna hitam serta jilbab yang menggantung rap
un Via hanya tersenyum tipis kemudian menunduk. Tapak kakinya tega
angan Via ketika pemuda ganten
sedikitpun. Tujuannya hanya satu
hammed Zubair nam
mengisi masa orientasi kampus. Wajah teduh beliau menyiratkan ke
an seksama. Ucapan selamat datang pun menggema disambut te
olong tinggi untuk ukuran tubuh wanita tapi di Kairo, Via lebih banyak te
iba sesosok tubuh jang
kuti tubuh itu
memanggilnya. Via terkejut samb
?." Tan
dan kulit coklat plus kaca
rip
." Via m
dan Zahra yang tidak mengerti hanya
wajahnya mirip dengan kekasihnya di Indones
i tidak ada yang sebaik kekas
rlalu pandai bicara it
nta, asalkan di tempatka
tai Sarah. Semua memiliki kisah cintanya masing-masing dan Via mencintai
suri lorong. Menyeber
inggah di apotek untuk membeli inhaler
ng bermerek sama dengan miliknya. Sebenarnya Via trauma dengan inhaler dengan merek berbeda. Du
tu kemudian membayarnya. Pa
arah dan akan berinisiatif untuk membelikan i
Via hanya bisa memintal rindu sambil mer
Mereka harus beristirahat karena es
tidak menyenangkan. Via ingin tinggal di rumah sambil menulis puisi rindu di bukuny
atapan
amu yang s
am dalam ca
engkau bahkan dalam ruang imajiku. Terduduk aku lesu, aku hanya punya satu
at musim
ke tempatnya. Via tersenyum membayangkan wajah Sang
dikirim Tuhan untuk bersamaku." Begitu sel