SEPENGGAL KISAH VIA
I
N YANG K
a, Sang Kekasih terbaring l
irkan, negeri yang jauh. Bagaimana bila rindu nya tiba?. Bukankah akan sangat menyiksa?. Mengapa Vi
. .
rteriak-teriak d
mungkin dilakukan. Via terlalu indah baginya. Mematahkannya
ng ketiadaan fisik Via dalam hari-hari kedepa
p angin dingin. Via menatap Sang Kekasih dengan sorot mata aneh, bibirnya putih tak seperti biasa. Ya, Via terus mena
rsentuh. Sang Kekasih teriak menyebut namanya namun mengapa Via justru menjauh dan tak menghiraukan. Biasanya, jangankan mendengar teriaka
at yang gelap dan tak tersentuh. Sang Kekasi
ang Via. Apakah ini ada hubungannya dengan rencana kepergian via ke Kairo?. Sang kekasih berusah
**
lah terhidang Mamah yang baik tak pernah lup
er di atas meja makan tanpa sisa. Hari ini jadwalnya ke kampus tapi ia merasa tidak ingin pergi. Sang kekasih ingin menjumpai Via. Sang Kekasih ingin memast
amuala
amuala
lam dari luar rumah Via tid
i semalam demikian menyiksa dirinya. Ia serasa punya kekhawatiran tersendiri akan terjadi sesuatu pada Via dan Sang Kekasih ta
ba menghubungi Via
Sejurus kemudian ponselnya
dengan Mamah
ra Via mencumbui
umah
ji bertemu." Mendengar jawaba
sih berkejaran menembus batas kesadarannya. Apakah dua orang yang saling men
kenap
hu betapa ge
gi pulang. Aa jangan kemana-mana." Via memat
dikitpun tak punya rasa marah pada Via. Baginya, Via begitu indah. Setiap kesalahan y
nyum khasnya mulai nampak saat seperti itu. Sungguh, Sang Kekasih sama sekali tak ingin memar
Baginda Muhammad tetapi ia ingin meneladani
ben datang nggak
a-apa Vi, cum
ng membawamu tiba du
tawakan aku." Via pecinta Gibr
sing. Via pun merasakan kepedihan yang sama. Namun keinginannya menuntut ilmu di negeri Sungai Nil demikian
nghadapi kepergiannya yang makin dekat. Kepergian yang selalu Via utarakan demi masa depan mereka. Kepergian yang selalu dikatakannya sebagai bagia
ang Kekasih mu
man
ram
jah yang semakin bulat itu mengangg
ink dan jilbab ber
tik." Sang Kek
h hobi bagi Sang kekasih.
nta dengan wanita lain. Namun aura yang diras
tut. Mereka menikmati masa berpacaran dengan duduk berdua di kafe kemudian pulang
a berlalu deng
malam hanya bunga tidur. Via jelas baik-baik saja, t
emangkok mie ramen hampir saja habis. Sang Kekasi
ai dan Sang Kekasih pu
alanan mereka. Ada banyak ba
g saat ini menggelayut di pundak Sang Kekasih terhadap Via. Mimpinya demikian indah. Mimpi tentang hidup bersama