The Princess Knight
a sudah reda. Saya sudah boleh pulang sekarang kan Pak Dokter?" Merlyn meraih tangan kanan Dok
ngatur saya?" Dengan ketus Dika membalas kata-kata Merlyn. Tapi tidak urung dia membelai
a kan? Tapi kenapa malah Pak Dokter yang merasa lebih tahu?
nter? Mungkin signalny
lah. Kalau begitu saya akan menghubungi bunda kamu saja. Saya akan mengatakan kalau kamu sud
in besar nomornya, maka semakin kecil lah diameter jarum. Demikian pula sebaliknya. Sementara Merlyn yang melihat dokternya meraih jarum suntik yang paling besar lagi ukurannya, langsung saja melompat dan berlari keluar ruan
ung tiang infus beroda yang membuatnya terjerembab jatuh seketika. Merlyn berlari tunggang langgang di sepanjang koridor rumah sakit sambil menangis ketakutan. Dia bahkan tid
GH
buhnya menabrak keras salah seorang pengunjung rumah sakit. Unt
rly
Abang polisi. Saya takut!" Merlyn langsung melompat ke atas tubuh Galih yang kebetulan sedang mengantar ibunya untuk medical check up rutin. Merlyn kini mirip dengan
ada leher Galih. Semakin Dika berusaha melepaskan, semakin kuat pula Merlyn mengunci leher Galih. Galih kini merasakan kalau lehernya telah basah oleh aiyn, tapi malah sebaliknya tanpa sadar terus saja mengelus-elus punggungny
engapa ada rasa tidak suka di hatinya saat melihat kedekatan pasiennya dengan pria l
. Karena hal tersebut akan menjadikan mereka terpaksa bersikap agresif terhadap dua opsi yaitu fight atau flight. Fight disini diartikan ia akan bertarung, memukul karena berfikir sedang da
nya mengusap-usap punggung maupun bahu Merlyn yang berada dalam gendo
h dan Abang, kamu tidak boleh bersikap seperti itu terhadap orang lain." Dari jarak sekitar lima mete
, Pak Polisi?" Sindir Tama sinis. Galih hanya melirik sekil
ih mirip sebagai bodyguard keluarga Diwangkara alih-alih tetangga? Satu hal yang bisa saya katakan kepa
dan segera berjalan mengekori Merlyn dan Tian. Galih hanya bisa menatapi kepergian Merlyn dan kini digandeng ol
ri Mer sampai gembung. Sakit sekali, Bang." Merlyn mengibaskan tangan Tian saat a
celos seketika. Ia tidak tega mendengar suara ketakutan Mer dari ruang inap pasien di sebe
tuk lagi, Galih membuka begitu saja pintunya. Ia mengkertakkan giginya saat melihat Tian dan Tama memegangi masing-masing lengan kanan dan kiri Merlyn yang berteriak-teriak histeris ketakutan, sementara Dokter Dika memegangi lengan kanannya. Bermaksud untuk memasang kembali infus Merlyn. Karena punggung tangan sebelah kiri Merlyn membengkak, sepert
ihat ke arah pintu, wajahnya terliha
kan. Ada kepercayaan penuh di matanya saat mereka berdua saling bertatapan. Galih dan semua laki-laki normal di dunia, pasti tidak akan tega jika melihat seorang wanita me
s di lakukan. Tapi saya harap tidak dengan cara seperti ini. Tolong lakukan lah dengan cara yang lebih persuasi
nda. Ayolah, jangan membuatnya merasa ketakutan dan terancam. Selain itu, ada hukum hak azasi manusia yang ia miliki. Perlakukanlah sesama manusia dengan manusi
bertanya lembut pada Merlyn yang lan
membuat ka
meringis seolah-olah jarum infus itu sudah benar-benar ditusukkan ke punggung tangannya. Bingo
ka tas ranselnya dan mengeluarkan ponselnya. Mengotak-a
ian Merlyn dengan browsing-browsing berbagai macam video-video drama korea p
tuh, dipasangin pita beruangnya jadi lucu ya, Bang?" Merlyn dengan semangat menunjukkan cara-cara membuat boneka kain pada Galih. Setelah melihat perhatian Merlyn mulai beralih, Galih menggerakan kepalanya sekilas pada Dika agar segera dilakukan eksekusi.
ersenyum geli melihat Merlyn memandangi dengan takjub in
." Jawab Me
oda Merlyn karena jawaban Merlyn selalu tidak dapat diprediksi dan se
dibilang satu dua tiga sih, jadi kan saya nggak tahu." Jawaban Me
Semoga kamu cepat sembuh." Galih berdiri dan siap-siap untu
g." Kata-kata Merlyn membuat semua yan
g lain sesuka hatimu, Dek. Itu nggak sopan
k di kamar mandi, Mer bisa tinggal telepon abang polisi aja. Ah satu lagi, kalau Mer kedinginan juga. Pelukan abang polisi itu anget, harum lagi. Mer saja bisa sampai bisa ketiduran. Mer suka. Jadi ka
kecoak. Tapi untung saja hasil akhirnya bagus. Ia menyukai pelukannya, katanya. Itu adalah kata-kata pelipur lara paling dahsyat yan
Galih menyodorkan sebuat notes kecil dan pulpennya pada Merlyn, gadi
khusus untuk Abang, akan saya kasih diskon 10%." Galih hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya pada Merlyn. Ia kemudian menganggukkan kepala kembali kep
ah sakit. Galih diam saja karena dia juga tidak tahu harus menjawab apa. Di usianya yang mencapai angk
elayan masyarakat. Tidak ada hal-hal yang bersifat romansa di dal
s kita, Nak. Ibu tahu siapa orang tua gadis itu. Christian Diwangkara yang kemari
k menyangka ibunya tahu tentang
enggelengkan kepalanya. Ibunya adalah seorang guru sementara almarhum ayahnya dulu adalah seorang dosen filsafat. Cara berkomunikasi dalam keluarganya itu sangat unik. Tata bahasa kedua orang tuan
an harta paling berharganya pada se
berhak sama sekali mengintervensinya. Hidup kan tidak melulu soal harta. Sebaik-baiknya wanita itu kan dia yang mau diajak membangun hidup dari nol bersama-sama." Galih menja
a kamu banggakan. Karena itu tandanya kamu tidak siap pasang badan demi mengusahakan kebahagiaannya. Seumur hidup ayah d
kalau dia jatuh cinta. Tetapi lihat lah putranya ma
ohan dengan Arini, bukan?" Galih langsung menembak pada sasaran. Ia ti
ua ini kepadamu. Dengar Nak, Ibu tidak membenci gadis itu apalagi kekayaannya. Ibu hanya ingin memperingatkan kamu untuk sadar diri. Eling. Gadis itu jauh di atas kita keberadaannya, Nak. Ibu hanya ti
yang namanya kasta. Lalu untuk apa Tuhan menciptakan perasa