icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istriku Kuyang

Bab 3 Mulai terungkap

Jumlah Kata:1010    |    Dirilis Pada: 05/01/2022

u menyantap bubur buatan istriku tersayang. Ketika tak sengaja aku mengunyah daging yang sangat enak. Rasanya seperti bukan daging ayam, buk

cantikku dari dalam rumah. Ibu pun sepertinya ingin berangkat ke ladang. Aku me

alah dengan anaknya. Kok jadi seperti kakak

merasakan dingin yang menyergap tengkukk

u, Nak," seloroh Ibu di

rsama. Ayah Arini tampak biasa, tak ada yang mencu

*

ri. Perasaan bosan mulai menghinggapi. Apalagi ketika m

r. Mengecek apakah ada bahan makanan atau

pun bau-bau sedap di sana. Ku telusuri semua perabot, kalau-kalau i

g terbuat dari tanah liat teronggok, tersembunyi di balik kulkas d

dekati benda itu. Tanganku dengan mudah menggapai. De

di luar dugaanku. Begitu di buka bau anyir seketika menyeru

engeluarkan bau anyir darah yang menyiksa indra penciumanku. Segera ku

kulihat benda menjijikkan itu tersimpan rapi di dalam rumah. Apa tidak

uh takut untuk kembali masuk ke rumah itu. Aku terus berjalan hingga t

iku kelaparan . Dengan langkah gontai aku masuk ke dalam warung. Seora

suk," ucapnya sembar

an. Ternyata hanya ada aku dan Nenek tadi di warung. Ia datang membaw

nenek sediakan. Ajaib , rasa mual itu hilang

di hadapanku . Ia menat

dalam pengaruhnya ," ucap Nenek membuatk

ud, Nenek?" ja

n di sana! agar kau bisa tahu siapa keluargamu itu sebenarn

kali kedua ada orang yang menasehatiku untuk berhati-ha

rasa lebih lega. Sempat berkenalan dengan warga sekitar yang kurasa amat ramah. Maklu

ang wanita yang kutaksir berusia dua puluh tahun. Wanita

rut si wanita, persis seperti Arini kemarin yang tampak kegirangan. Namun, semua b

u, Yusuf?" tanya I

makan tadi, Bu

upa memasak untukmu, ayo k

lihat Ibu sempat melirik wanita tadi. Lirikan dan tatap

*

ura tidur. Sengaja aku tak ingin tidur cepat malam ini

Brak

. Lagi dan lagi kudengar suara desisan dari arah luar jendela kamarku.

hhhh! S

ra itu. Hingga ke

k! Pok

jendela kamar, sengaja di sudut yang b

ampak sesuatu menggantung seperti usus dari jauh. Sosok itu terbang melayang melesat entah kemana.

Aku tak tau itu apa. Ingin rasanya malam ini aku pergi dari tempat ini. Sungguh mengerikan tinggal di si

*

elakangi Arini berpura-pura sudah terlelap. Tak lama kurasakan ra

engar Arini seperti berbincang dengan seseorang, suaranya am

endekati pintu. Mataku membesar ketika mengintip dari balik pintu, ketika kulihat Ari

tampak mengeri

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka