My Husband is My Cousin
gin. Saat ini keluarga Hasna sedang duduk santai di ruang tengah, setelah paman dan keluarganya pulang. Ucapan Hasna membuat Hasan dan H
mbong, tidak baik ah," ucap Mama Fatma yang ujung-ujungnya menggoda Hasna juga. Dan, seke
asna menggerutu, kemudian menoleh ke arah Kakek Bramant
lnya kuliah di sini saja tidak usah ke luar kota," ucap san
ombong? Jadi saudara sepupu saja tidak pernah tuh bersikap baik sama Has
ndangannya dari perempuan yang bukan muhrimnya," jelas Mama Fatma malah membua
k Hasan dan kak Husein jahilin Hasna, tapi setelah beranjak dewasa sikap mas sombong berubah. Dan, itu bikin Hasna
Kan bukan muhrim. Tapi ya, kalau dia tidak mau, kenapa tadi saat Kakek tanya siap tidak melamar kamu,
n kepalanya, menatap Hasan dan Husein dengan penuh selidik, membuat keduanya nyengir sambil mengangkat kedua tangannya, ke
las papanya dengan mengedikkan bahu dan cepat-cepat mengajak mama Fatma masuk kamar sambil berangkulan. Membuat Hasna melongo kemudian menggelengkan kepalan
ong selamanya? Bisa kurus kering nanti Hasna, Kek," ucap Hasna berusaha membujuk k
dan tinggal sama Syauqi nanti. Kan lumayan, sudah tidak usah mengeluarkan uang untuk makan atau kost. Terus kamu bisa belajar bisnis juga kan nantinya sama Syauqi. Percaya sama kakek suatu hari nanti
na pikir la
lnya perempuan menikah dengan saudara sepupunya sendiri. Kamu kan juga diajari di sekolah tentang saudara yang menikah dengan sepupunya sendiri. Sudah, kakek mau istirahat
odohannya membuat Hasna sedikit pusing, tiba-tiba kantuk menyerang. Bukannya masuk kamar, Hasna malah merebahkan tubuhnya ke sofa sambi
rbangun dari tidurnya. Tapi bukannya bangun Hasna malah me
an Hasna dengan agak keras, membuat Hasna menggeliat kem
agak lebar, kemudian melihat jam yang bertengger di dindi
kemudian berjalan menuju kamarnya untuk mengambil peralata
melihat Hasna malah berjalan ke ara
l mukena," ucap Hasna ta
sambil mengangkat tangannya hormat dengan tubuh yang membelakangi Maman
san, Husein, mama dan Syauqi. Eh Syauqi? Saat keduanya saling menatap satu sama lain, Hasna segera menggelengkan kepalan
ma, Hasna kembali menoleh ke arah Syauqi berada tapi Syauqi sudah tidak terlihat di tempatnya, m
terkejut karena suaranya seperti suara Syauqi sepupunya. Masak karena mimpinya semalam semua yang berada di dekatnya bisa beruba
arnya. Tapi tak sengaja matanya menatap seseorang di samping kakeknya, yang seketika membuatnya tertegun sesaat. Berarti dia beneran melihat Syauqi tadi, bu
Masih belum muhrim, Dek," tegur
i? Memang siapa calon suami Hasna?" s
n menggoda Hasna sambil menaik turunkan alisnya. Hasna terl
linga Hasan yang terlihat memicingkan matanya, menatap ke arah Hasna yang masih berdiri di tempatnya. Kemudian mencubit
cubit Hasan tadi. Husein yang berada di dekatnya pun meran
bagaimanapun dia begitu menyayangi Hasna, dapat dilihat dari sikapnya dalam menjaga Hasna. Apalagi kalau ada laki-laki yang mencoba
acak mukena Hasna pelan, tersenyum sambil mengucapkan semangat kepada adiknya, seraya beranjak pergi
Kakek dan Syauqi. "Bagaimana, Hasna? Sudah siap kan?"
Hasna menggerutu. "Terus ini juga kenapa pernikahan dipercepat?
ke Solo. Sekalian mendaftarkan kamu di kampus
pan! Secep