icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Perfect Love

Bab 4 4, Olahraga Pagi

Jumlah Kata:1286    |    Dirilis Pada: 05/01/2022

ian

Read

Bul

Edi

*

orm

nghela nafas panjang, tidak tega rasanya melihat istrinya menunggu kepulangannya, sampai ketidur

tuk di bawanya ke kamar, dengan susah payah Xaiver memb

mungil istrinya di atas kasur da

deeva berdandan? Padahal biasanya istrinya it

adi mau Adeeva dandan atau tidak pun,

er mengecup pipi kanan, ki

an diri. Dan setelah membersihkan diri dan menggunakan baju tidur. Xaive

anak anaknya. Mereka tidur hanya berdua,

ut Vano yang sudah mulai memanjang. "Maafkan Papa sayang." gum

da di sisi kiri ranjang. Ia pun melakukan hal

urusan Papa selesai, kit

, Xaiver pun keluar dari kamar mereka. Turun ke lantai bawah, di mana kamarn

i bawanya ke kamar. Xaiver meletakkan gelas di atas na

menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Adeeva, menghir

Xaiver bangkit dari kasur dan mematikan alaram agar tidak membangunkan Adeeva yang masih tidur dengan n

Setelah mandi dan berpakaian rapi, Xaiver melihat Adeeva

ap

ap

egitu nyaring. Xaiver pun bergegas mem

ap

ti Xaiver masih di rumah dan ia pu

gendong Vano. "Kok cuma sendiri say

amar agar suaranya tidak membang

uk leher Xaiver dengan erat dan meneng

?" tanya Xaiver, kini ia

pa." gumam

berdesir ngilu, karena kesibukan

elesai, Kita piknik ya." Xaiver mencoba menghibu

ak Pa?" t

m lebar mengingat apa yang dia kerjakan selama be

h?" tanya Vano, ia me

Nanti kalau Vano su

nunggu dewasa

harusnya membicarakan peker

a?" tanya Vano lagi, kali ini ia memiri

a Vano yang begitu mirip dengan

pikir kau

p Adeeva yang berjalan ke ara

asih ngantuk. T

iver. Tanpa mempedulikan Vano yang ada di pangkuan Xaiver

tes Vano karena me

dah Vano turun saja, san

di turunkan dari pangkuan Xai

apa?" tanya

u." kata Adeev

ena Adeeva berbicara denga

li akhir akhir ini."

sedang ada kerjaan yang

natap Xaiver yang ju

u

nciumnya. Dengan semangat, karena diarinya pun me

m penuh aka

merasa kehabisan nafas. Namun selang beberap

eva mengingatkan Xaiver yang kini

mbuatmu meng

i pergelangan tangannya. Jam menunjukkan pukul 06:02. Tida

embuatku me

Adeeva, lalu ia mengangkat tubuh Adeeva tanpa melepas cium

mengunci pintu agar tidak ada yang menganggu. Dengan cepat

ah kenapa, Xaiver merasa bahwa tubuh istrinya

." kata Xaiver yang suda

eeva, ia mengalungkan ta

a Xaiver seraya mengecu

t merindukanmu

er pl

va dan sibuk sendiri dengan aktivitas

aiver berhenti menyiksanya dan menekan

keras saat merasakan miliknya yang terjepi

a aku mau lagi." kata Xaiver dengan nafa

a juga senang di manjakan

a dengan Adeeva, mana cukup hanya sekali dua kali,

h Vano dari luar kamar, Adeeva yakin jika Xaive

menekuk mukanya, Xaiver menggunakan

tidak mau bangun...

ti Vano yang menangis d

u Vano terjatuh dan pelipisnya berdarah." ungkap Sarah, ia menund

er ad

dan ikut melihat Vano yang me

sampai berdarah sayang!" seru Adeeva pa

ya Xaiver, ia mengabai

ya tuan."

erlin dulu." ajak Xa

un bertanya panik. "A

uk menuju kamar anak anak mereka. Di kamar itu, Sherlin ten

Adeeva panik dan berlari kearah anak p

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka