Hutan Bayangan
rinya keluar dari pondok dan menda
Thomas tidak akan pernah muncul. Anak laki-laki itu tidak bermain petak umpet
elakang, kandang kuda, ke tumpukan
. Dan kakek akan memberikanmu permen gula yang
di sana. Kakek tua Jimmy segera menaiki kudanya dan keluar dari lada
ilang!" Teriak kakek tua
g, ancaman dan peringatan bagi seluruh kota. Di kota kecil Shawsburry, mustahil seorang anak menghilang. Di sini bahk
kengerian tentang Hutan Bayangan. Legenda yang pernah terja
masing dan mengunci pintu mereka dengan palang kayu besar. Anak-anak dikurung di kamar yang jendelanya di paku sekuat mungkin. Dugaan demi dugaan men
gin malam berhembus sangat kencang, tidak seperti bias
dengan putus asa. Dia merupak
makhluk jahat itu." Kakek tua Jimmy berkata lemah. Kakek tua itu sepertinya
lam ini. Sebentar lagi badai!"
sendirian di luar sana dalam gelap dan badai? Bagaimana kalau dia masih hidup? Kalian akan menanggung dos
an jejaknya." seorang laki-laki dengan topi lebar berdiri. Dia adalah Erick. Pemilik bar di desa Shawsburry. Konon katanya, jarang ada yang pe
bahaya. Bisakah kita menunggu bes
kecil!" seru Tom yang merasa marah karena putranya menghilang maju ingin menampar wajah
an dan aku tidak tahu apa yang dilakukannya? Bahkan seandainya dia sudah mati,
rry maju. "Izinkan aku memperkenalkan diri, semuanya. Namaku Eide
embicarakannya. Atau lebih tepatnya menghina pria tolol ini karena telah su
e mengejek.Nenek tua dengan potongan rambut yang di pertahank
rn untuk percaya pada takhayul itu. Kesombongan selalu mengha
ayul yang ada di desa pamannya. Bukan karena pikiran Eiden kuno. Tapi karena dia sendiri adalah manusia setengah Elf. Ayahnya dan paman Erick tidak senga
ukankah Peri Hutan tidak pernah berani menampakkan wujud asli mereka di hadapan banyak orang?" E
ka akan ketakutan yang selama ini terus melanda membuat warga desa S
wa obor menyusuri wilayah pinggiran Hutan Terlarang. Mereka berteriak lanta
ng tadi gelap gulita dengan beberapa kilat yang menyambar berubah menjadi langit yang penuh bintang. Cuaca m
emanggil anak laki-laki itu. Merek
p dalam kegelapan. Mereka heran, kenapa warga d
as sudah ditemukan!"
ampan itu sudah tewas dengan leher terkoyak dan darah yang sepertinya dihisap kering dari tu
kan putranya. Hati Tom di penuhi kebencian yang amat sangat. Bagi pria itu, nyawa dibalas nyawa. Peri hutan sudah men
anya. Bahkan sebelum salah satu warga desa menyadarinya. Mereka sadar ketika teriakan pilu Tom terdengar dari dalam hutan. Tapi tida
utan dan manusia. Rudolf tahu, pelan tapi pasti. Manusia pasti akan berbondong-bondong membakar hutan ba
ian berkhianat dari perjan
lf memang licik. Tapi sayang, dia tidak tahu apapun mengenai buku merah. Buku