Cinta Sang Psikiater
rileks sejenak. Pikirannya tertuju pada kejadian belasan tahun yang lalu, saat di mana
nya. Namun, wanita itu kekeh dengan pendiriannya, ia akan mera
an pertama kalinya Mira mengajukan pertanyaan seperti itu. Melihat raut kesedihan di wajah bibinya, Mira merasa b
mu berulang kali menanyakan tentang orang tuamu. Bibi akan melindungimu, memberikan kasih sayang, melebihi apa yang diberikan orang tua pada anaknya. Jadi, tolong berhenti m
reka tidak memiliki bibi cantik dan baik hati seperti bibimu
Bibi sendiri yang menceritakannya." Mira kembali memeluk wanita kuat di depannya. Dalam hati, ga
un ke
g spesial, karena hari ini adalah hari pertama Mira masuk sekolah, setelah naik ke kelas 2 SMA, dengan jurusa
sa masuk ke kelas yang ia impikan sebelumnya. Karena Mira ingin menjadi psik
sedari kecil, ia ingin membantu para pasien ya
ilaku manusia, karena menurutnya banyak hal-hal unik yang terdapat dalam diri seseorang. Entah d
ikiater!" seru Mary seraya membe
g jajannya, tidak biasanya M
" ucapnya sembari m
buat satu minggu!
ngsung berpikir untuk shopping ke mall hari
ung buat biaya kuliahmu mulai dari sekarang," ucap Mary. Padahal uang untuk sekolah Mira semuanya sudah te
us berangkat sekolah dulu. Assalamualaikum ...!" u
ng tetap awet muda dan cantik. Namun, entah apa penyebabnya, wanita itu tidak pernah berniat ingin meni
m ... hati-hat
ganannya, langsung memanggil seseorang. Karena ia melihat temann
ra. Keduanya berteman sejak awal masuk SMA. Karena sering dikerjai oleh senior saa
dekatinya, "Awas, Mira ...." teriak Siti. Ketika melihat ada moto
ug
akhirnya terserempet motor. Untung tidak ada luka p
a?" tanya seseorang yang baru saja men
ki dan lengannya yang tergores akibat gesekan aspal. Ia sangat malu dan tidak b
n biar gak infeksi!" suara itu terdengar lembut di telinga Mira,
melihatnya. Kalau yang menyerempetku seganteng in
sia Jerman. "Hei, ayo! Apa kamu masih bisa berjalan? Kal
benar akan menggendongku?" Mira bergumam dalam hat
e?" Arsen menjentikkan jarin
erjalan tertatih-tatih menuju ruangan UKS. Di sana lengan dan ka
emiliki tambatan hati. Vanya Maheswari, gadis campuran India Indonesia. Wanita dengan tubuh
rang di jalan raya!" seru dokter jaga memberi nas
. Karena kelalaiannya, Arsen jadi minta
a itu sembari men
uluran tangan
bel pertama, pertanda jam pelajaran pertama sudah habis. Keduanya
badannya. "Mir
bari menghadap pada o
dekat lagi? Maksudku, menja