Monica Sang Penggoda
lomba desain kain dan pakaian untuk upacara pembukaan
depan begitu nam
an ke podium. Monica melangkah penuh percaya diri dengan memakai mini
Monica tersenyum pada pemilik mata hitam dengan
guna. Indra, manager bagian humas dari PT. Cakarawala T
dan hadiah utama dari perlombaan desain itu, juga sebuah kontrak eksklusif selama lima bulan, untuk menggarap proyek nasional ya
nang juga berdasarkan pilihan orang di dunia maya, selain dari juri yang berasal dari Pt Cakrawala te
tkan makan siang. Penampilan Monica menar
ini kamu, Monica," kata Indra d
arga terpandang. Kini Monica menjelma menjadi wanita dewasa yang anggun, cantik dan seksi. Kata
ak gemuk, dibalut dengan pembawaan Monica yang
di. Wanita yang selalu kamu tolak,"
. Kamu berubah
ngan tanya akan maksud
Indra mendekat pada teli
embusan napas Indra di telinga membuat jantungn
dan menonjolkan yang ada," jawab Monica terse
a-basi menutupi kegugupannya melihat b
ik sekarang Monica,' batin Indra
imana kamu dan keluarga
ua sekarang," jawab In
gan istrinya, kenap
bisa ke sini, karena anak-anak sekolah," jaw
asik sendiri jadi tidak laku-laku, atau mungkin tidak ada yang mau," jaw
n, jadi belum ada yang cocok
yang memiliki Ndra, dan aku masih menunggun
mata itu adalah tatap mata yang sama, saat mereka masih di bangku S
k istri dan anak-anak
ngurus ibunya yang tinggal sendir
an memilih untuk mengobrol berdua di luar ballroom. Letak ballroom yang kebetulan berada di lantai l
ra diajak ke ruang rapat untuk membahas kontrak mereka, dan menjelaskan betap
sudah berubah memerah. Monica pamit undur diri, dengan alasan takut kemal
a menyusul Monica keluar gedung PT Cakra
u Ndra, aku taku
kita. Segala di urusi!" jawab Indra sambil mempersilak
gin segar, setidaknya bis
g. Sambil melanjutkan obrolan mereka yang tadi
i, hingga Indra membahas hubungan mereka di masa lalu
ra. Aku sudah melupakann
u harap tidak ada dendam," kata Indra menatap Monica lekat. Mereka berada di lam
ti dulu, Ndra," jawab Monica lirih. Alunan musik romant
t Monica berani menyentuh tangannya, membuat Indra me
Monica yang semula terkatup sedikit t
embangunkan hasrat Indra yang seharusnya dia sampaikan pada sang istri dari kemarin. Namun
engan gadis cantik yang baru saja menyat
pis Monica yang terpoles warna merah cabe. Menggod
Ya. Itu adalah ciuman pertama Monica
arena ciumannya. Indra ingin melanjutkan ciumannya namun suara klakso
mobilnya menuju hotel
bulan ini mau ting
apartemen saja, kalau bisa yang de
ah ada pa
n aku bisa sangat sibuk. Waktu lima bulan untuk membuat baju dari awal cukup menegangkan untukku Ndra. Aku takut di proses pembuatan kain dan penenunannya,
ove kain dan proses jahit saja'
akan di beri juga 'kan sebagai cindera mata, makanya aku mau buat kain yang ekslusif, kain tenun dan kain kaos dengan benang dari serat batang pisang, mengingat acara akan
isang Abaka. Cuma terkendala di penenunnya yang masih sedikit
a Indra mengambil kesimpula
enggenggam tangan Monica untuk memberi semangat. "Besok
bang di bibir Monica
u pulang ke Bandung juga tanggung, besok harus ke sin
adi pagi adalah, setelah makan siang,
rkan sebentar mobilnya, menunggu Monica memakai h
ica yang ingin terus bersama Indra. Begitupun Indra, yang terlanjur terpanci
kasih sudah diantar. Indra menegang lagi dan tak menunggu lama sebelum Mo
am lift pun mereka tidak berbuat banyak, karena lift yang ramai. Indra hanya meremas bokong Monica yang berdiri di sampin