Ternyata, Bersamamu
tau? Aku ke
n belakang kampus. Tempat dimana biasanya aku sering menen
ggi, macam-macam bunga yang cantik, dan juga danau kec
erita, siapa tau aku bis
pernapasan dengan baik agar aku bisa membicarakan hal ini. Setelah aku mu
HH?? JO
hrystal cepat. Masalahnya, teriakan anak satu ini sangatl
rophone biar satu kampus dengar!"
rystal merengek. "Eh, t
l, "nggak tau! Serius, aku kesel ba
g keras kepala ini di jodohin?? Aku n
a deh, aku pusing gini
angkan. Hanya Chrystal saja yang baru bisa aku ajak untuk
aku belum siap menerima responnya. Disisi lain, kepalaku suda
k kaget jika mendapat berita seperti ini? Pasti
ikiranku sejenak dengan menatap langit cerah yang terhalau dahan dan ranting
ah pikiran Papi. Coba dehhh, aku yakin pasti Pap
tau sendiri kan Papa orang
yak kamu,"
apan Chrystal. Tapi karena tiba-tiba
eluarkan tisu seperti biasa, si
, padaha
yn?" Panggil
n, ketika tahu siapa orang tersebut. Chrystal langsung
nyaku yang masih set
kepalanya bingun
Nggak, buk
enjelaskan. "Mata Ezlyn kalo ngeliat
otak bekal yang tampaknya seperti milikku, kemudian d
sih kak." Aku terbelit-beli
annya, apa dia tidak sadar? Untuk apa dia mengajak te
Kak Gerald? Kamu?" Chrystal mulai kemb
kencang meninggalkan Chrysta
Chrystal berlari mengikut
*
t dan juga Aksa sebelum mereka menginterogasi-ku lebih lanjut.
nelponku dan menanyakan apakah bekalnya sudah aku terima. Dan aku tentu sa
n aja. Huh, aku tahu pasti Papa sudah menghubungi Gerald l
i. Tiba-tiba perutku berbunyi, lapar. Semua aktifitas hari i
yang isinya ternyata roti, sembari menunggu
, BRRMMMM
dari gerbang kampus, suara yang sangat mengganggu menur
ai habis, tanpa memperdulikan motor mereka y
enti mengunyah dan pura-pura bermain ponsel. Sekilas aku mel
ekal sama Gerald?" Celetuk salah seorang dari
r, apalagi kalo dari de
nggak sam
kin udah
annya apa. Mereka seharusnya sadar kalau omongan merek
... NITTT
aknya itu teman yang sedang mereka tunggu. Aku tida
luar juga lo G
gan diri ini, padahal aku tidak mau peduli tadinya. Mana Gerald
malah liat-liatan
deh," teg
brang. Tapi yang mengendarai mobil bukan Papa, melainkan su
ang ke Gerald dan temannya yang
mun tiba-tiba tersentak. "I...
*
erald dan kawan-kawannya di halte ini. Suasana tiba-tiba ber
t Papi. Hahaha, pac
eorang Gerald
sekian lam
pelan. "Bukan, dia
ibir, tapi tetap masih dengan wajah tengil. Tidak
k begitu, bakal di jod
enalin gitu, haha. Tingga
n perkataan mereka, ia menyalakan starter motornya