icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Ternyata, Bersamamu

Ternyata, Bersamamu

Penulis: unknvwnel
icon

Bab 1 TB (1)

Jumlah Kata:1289    |    Dirilis Pada: 16/12/2021

tun

rystal Florencie, atau akrab disapa Chrystal, masih berdiri di halaman kampus. Padahal, kampus sud

bungi nggak ada kabar. Orang itu adalah Papa, ya, aku tahu kalau Papa sangat sibuk. Tapi aku juga ke

erutu Chrystal sambil mengejarku. "Eh, tunggu

lan menuju halte depan sekolah. "Pegangin tas aku sebentar, dong

alis terangkat. Kadang anak ini sangat tidak sopan de

, aku jadi malas untuk membawanya. Ntah apa yang Chrystal bawa, aku juga tidak peduli

an dengan barang bawaannya itu, "huh,

g yang tersedia, sementara aku merogoh saku-ku kembali untuk m

saling berjauhan diatas sana. Membentuk suatu gumpalan y

a mataku lan

sung, terkadang tidak hanya mata berair. Bisa juga pusing dan bahkan sampai aku jatuh pingsan.

Tegur Chrystal, setengah panik. Kalau lagi kambuh seper

isu dan mengusap air mataku sendiri

TIN...

agi kalau bukan Papa. Orang yang sedaritadi aku tunggu-tunggu. Mobilnya berhenti t

tu secara langsung, bisa saja aku langsung dikutuk pada saat itu juga. Aku mengatur n

um. "Kasian, Pi. Ezielle udah nunggu lama, nih. Daritadi dia nge-geru

ri untuk tidak mendaratkan kepalan tangan kananku ke dahi Chrystal. Tak lama setelah itu, aku b

beradaan kami. Habisnya, aku tidak tau mau membicarakan apa dengan Papa. Ak

menarik?" Tanya Papa, ia tau keadaan semakin

ame as usual, nothing special." J

erhatikan jalan yang sedang kita lewati. Hanya jalan biasa yang sangat

TT... D

ak terlalu kedengaran jelas mereka sedang membicarakan tentang ap

but menautkan kedua alis, asing jika teman kerjanya bertanya tentang diriku. Mungkin itu Mama, ah, tapi tida

sahut Papa, kulihat sekilas ada guratan senyum yang cukup lebar. N

beralih menatapku dengan senyum yang tiba-tiba hila

tapanku ini. Biasa ia menyebutnya dengan tatapan 'Killer'. "Hmm, ada, teman kantor Papa

yak karyawan Papa yang belum punya pasangan alias single. Mereka sering menanyakanku lewat Papa sendiri. Aku malas mel

Ezel, atau Cel. Panggil aku sesuka hati kalian saja, hahaha. Aku mahasiswi semester ketiga di Starling International Univesit

sekolah menengah pertama, cukup lama bukan? Untungnya kita bertemu lagi di universitas ini lagi. Seperti biasa, Chrystal selalu menjadi sorotan karena kecantik

nyak yang sering mencari perhatian kepadanya, apa daya, ia tidak tertarik dengan para wanita ini. Anak jurusan Seni dengan potongan rambut pendek

tengil! Ia suka menjahili, khususnya ke Chrystal. Makanya setiap kali mereka berdua berte

il jurusan hukum, yang mana membuat karakteristiknya sedikit misterius dan lebih dingin apalagi denga

yang baru saja selesai memasak makan siang untuk kita. Tanpa bergan

as. "Belum, mungkin besok." Jawab Papa. Aku tidak mengiraukan m

kata Mama yang melihat tingkahku. Aku mengangg

h mengawasiku. Ntah kenapa ini jadi terasa sangat canggung

k mengunyah ayam goreng. Masih agak kurang puas dengan jawaban terse

. Aku mendengus dan lanjut satu suapan kembali, "Anyway, Cel

r, "Kenapa memangnya?" tanyaku. Mama lagi dan lagi

a sesuatu hal aneh yang akan terjadi. Aku pikir ini

aku baru sadar bahwa mereka terny

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka