icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

The Secret Of Love

Bab 5 5. Bertemu Denganmu Adalah Takdir

Jumlah Kata:1228    |    Dirilis Pada: 16/08/2023

"Elo bilang apa tadi?" tanyanya. Seketika membuat

tnya dengan wajah masam. "Lagian Elo tuh

ecil. "Jangan ke

ah mereka. "Kalau bukan ingin tau namanya apa? Dan sat

n ngerti urusan beginian. Iya enggak, guys?" ucapn

nin orang kayak mereka enggak akan ada habisnya," u

n akan segera dimulai." Katanya sambil mema

ran. "Memangnya Elo mau buat

as cewek itu kemudian pergi setelah menga

*

tak ingin ada orang lain yang melihatnya kalau dia baru saja menangis. Matany

enggan baginya untuk menerima walau sekedar menjawab k

mana s

henti. Bahkan saat suasana sekolah sudah sepi, dia tak

ngnya. "Tak ada orang," ucapnya lirih sambil kemudia

namanya. Seketika langkahnya terhe

a Liana keheranan. Senyuman yang dipaksa

A (Whatsapp) enggak dibales, atau jangan-jangan Elo mau me

mau menghindar dari Elo, Pok? Cuma emang HP gue

makan?"

kecil. "Tapi Gue ud

ang gadis itu sekali lagi. "Makan apaan Elo?

., itu

emotong kalimatnya. "Enggak usah ngel

ok? Gue en

gingatkan. "Elo abis

muka di toilet, jadi merah, deh!" Ali

un Liana terus memaksanya untuk percaya.

!" Ajak sahabatnya sembari menarik perge

lo duluan aja, Pok? Gue masih ada ur

m diri Liana. Namun saat ditanya, selalu

l, setelahnya pergi setel

lihat sahabatnya sudah pulang t

Gue ke rumah

n hanya mengarahkan ibu jari

eritakan sama Elo," batinnya pelan sembari m

pan hidup dalam belenggu cinta

langkahnya pergi meninggalkan tempat. Dia masih belum

a lelah mencintai seseorang tanpa ada balasan i

if

dalam pelukmu. Di kala Fajar yang terus datang menyapa. Impianku untuk bersatu dengan

n rasanya dia berpulang ke rumah kecilnya. Seolah tak m

di sebuah jembatan, jalan menuju pulang ke rumah. Dia berhenti d

ungkinkah kematian menjadi jalan terbaikk

ng tak berkesudahan. Sepanjang hari hingga sepanjang malam. Nama itu ma

a dengan melompat dari atas jembatan. Tak ada pilihan ba

n setelahnya jika dirinya tiada. "Mama?" Lirihnya memanggil nama

ah jatuh membasahi wajahnya. Tang

lahnya. Detak jantungnya bekerja dua kali lebih cepat dari biasanya

awah. Liana memejamkan mata sejenak, kemudian melayangkan k

mberi aba-aba sebelum menjatuhk

ke arah Liana sambil menarik lengan

epat menindih pria asi

Liana yang sadar segera bangun sambil merap

enolongmu?" Kata pria itu sam

kkan bahu tak peduli. "Gue enggak pernah nyuru

cil. Setelah itu bangun dari duduknya perlahan-lahan. K

an nolongin Gue. Harusnya biarin

?" Tanya pria it

kening mendengar ucapa

engajaknya berkenalan. "Gue Alan,

jentikkan jari di dagunya. Matanya menatap ke arah pria itu

gi badan yang tak jauh berbeda dengannya. Ada tanda lahir di keningnya.

n Liana, Alan mengalihkan

pulang? Sorry, Gue bukan tipe

pertama yang membawamu pergi dengan sepeda motorku?" Katanya den

olaknya kemudian pergi begitu saja

cil seraya membatin, "Kau masih saja

riak Alan menyebut nama cewek itu. S

ia bisa t

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka