Pernikahan Janda Kembang
at pada Jayadi, sang direktur, marah pada Ayu yan
ada yang beli! Barang-barang dagangan rusak! Kalo udah peyo
yu melipat kedua tangannya memohon maaf. Air matanya berlinang.
aca. Jayadi memandangi Ayu. Ayu menu
lapangan jualin produk! Kamu jadi sekret
us mau jadiin saya sekretaris? Tapi
penting kamu mau aku ajak kencan mala
lapangan jualin produk," ucap Ayu seraya beranjak menjau
ual mahal. Aku tahu kamu ini
h istri Jayadi yang langsung marah mel
iri! Berani-beraninya godain s
Jayadi refleks melepas t
h kemarahan. Matanya mendelik ke Ayu sepe
ak secantik wajah kamu! Sekarang juga kamu keluar da
kerjaan bukanlah hal yang ia inginkan apalagi zaman sekarang sus
menjelaskan, tapi Sinta langsung mendor
denger apa pun! Cepat pergi!" Sinta mengusir Ayu,
engahi. "Ma, ini bu
a bisa pecat Papa kalo berani belain dia! Ingat,
sudah tidak bisa berkutik seperti serigala o
Ayu tidak sabar. "Tungg
gis sedih dan
*
duk di teras sambil m
ya nggak ada yang buat lulusan SMA? Y
ng dengan ta
na aku bayar kontrakan rumah sama biaya h
rian lowongan kerja yang sekiranya bisa ia lamar.
ada lowongan kerja
*
melamar kerja. Sudah terlihat rapi dengan pakaian hitam putih sesuai
ah terpenuhi semua. Mungkin lain waktu Mbak bisa me
n pekerjaannya ditayangkan. Masa nggak ada harapan lagi buat saya, Mbak?
gak ada lowongan yang tersed
awan, muncul Ruben, pemuda tampan, pemil
paksa menyerah. "Ya udah kalau gitu, M
langkah
jelas. Jantungnya langsung berdebar kencang. Berjuta
seru Ruben
ah, lalu membalikkan ba
ksana memang sudah terpenuhi semua. Tapi masih ada lowongan untuk jadi manajer salon di
depannya. "Ehm, bagaimana Bapak bisa yakin? Saya kan
punya kemauan dan kemampuan!" Ruben mengulurkan tangan mengajak sala
en dengan ragu-rag
i dulu ya, Ayu. Tetep cantik
jabkan matanya bing
k kelas kamu di SMA dulu yang pernah nembak
ut! Ayu pun
h beda, kelihatan dewasa makanya saya pangli
mpatan untuk singgah di hati kamu?" tan
pak?" Ayu j
aku kaget. Aku langsung mikir kalo kamu emang jodoh aku! Kalo enggak, kenapa k
ter
gan di antara mereka. "Ayu, kam
erkeju
Kamu masih punya waktu memikirkannya. Yang pasti, aku ben
u belum tahu bagaimana kehidup
peduli," s
nya penuh damba. Pemuda itu masih sangat mencintai A
*
disumbangkan ke anak-aak panti asuhan. Ayu tampak s
ualaikum,
" balas Vano dan
s. "Mbak Ayu ditolak kerja lagi, ya? Jangan sed
k di samp
ung. Masalahnya, orang yang terima aku ker
o dan Saf
a orang. Tapi zaman sekarang harus hati-hati
h aku dulu. Dari dulu aku juga ken
k bisa mencoba memberi
Ayu ragu untuk melan
keputusan yang diambil jadi lebih yakin," u
nsyaallah aku akan
un. (Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan
m seraya memp
ullah. Maaf. Kakak terlalu asyik sama masalah
e sini buat bantu aku di acara amal di panti asuhan. Udah lama nggak ketemu, akhi
. Vano kembali menyusun buku-buku ke dalam kar
*