Menikahi Anak Majikan Yang Buta
-degan. Dia tak kunjung membuka su
anggilku. Di
u memberanikan diri mengu
tu, ya?" tanyany
ingung. Ke mana arah
lalu meninggalkanku yang d
dia itu," Aku b
ada di sini. Aku malah membuang muka, masih kesal dengan bualannya ta
ang?" tanyanya. Aku masih tetap d
ngambek? Ngelunjak banget, ya!?" Naomi sudah berdiri di belakang Ri
anya bingung harus
nya dong!" ben
pi
njak, dibaikin sedikit, sudah sok-sokan ngambek!" Nao
terlalu ikut campur sama urusa
apur." Demi menghindari panjang
n Ihsan? Kenapa Non Naomi ngomel-ngomel
mentang-mentang Bos, seen
g, jangan kaget, ini baru permulaa
kus mengerjakan tugas itu saja. Aku tak suka bertemu l
pi, Tuan Handoko belum pulang.
ang seminggu di rumah, seminggu di luar kota," jel
**
ngetuk. Gegas kubuka, karena takut anak
apa?" tanyaku s
kutanyakan," ucap Nona canti
asuk!"
ungguh aneh. Friska memang bersekolah di sekolah yang cukup elit. Tapi, siapa sang
tetap sopan, walaupun usianya
erhatikan dengan jeli soal latihan itu. Cuku
ku menyodorkan
k sangat pintar, terima kasih, ya
h, Non, saya hanya pem
ta Tuhan," tak kusangka, Friska yang masih A
mitnya sopan. Sungguh, dia membuatku terkesan. Aku
... T
up sempurna, tapi
s ...." Aku terbelalak
ama kamu, kalau aku ada salah," Rid
a jadi nggak enak, saya hanya seor
ang kosong kalau kamu cuek seperti i
, saya benar-benar tak pa
hatiku," Ridho terlihat sungguh-sungguh. Apa aku spesial? Atau
ebenarn
.., Kri
ho kemudian berlalu tanpa mempedulika
at!" makiku tanpa
***
berbicara. Apa dia bicara dengan Kimora? Bukannya Kimora lagi tel
ia dingin itu sedang menelepon. Dia sungguh lembut dan mesra pada kekasi
ya dia menyadari kehadiranku meskipun dia buta. Tak mau
bentaknya lagi. Akup
saja mendengar pembicaraan Aden, saya tak bermaksu
i-lagi dia membentakku. Sungguh membuat n
kuat, hingga membuatku berbalik dan tepat menghadap mukanya. Aku bar
atanya menembus netraku. Sungguh dia telah m
u memperhatikanku. Aku tahu, kamu sering memperhatikanku, menatapku, dan pasti membayangkanku juga,"
mukaku. Tak bisa kututupi, seluruh mukaku bak udang rebus. A
uncul di saat aku dan Ihsan yang sedang bers
a tanyakan lagi," Aku bergegas keluar dapur. Beginilah kalau belum a
**
asku. Di sekolah, hanya aku yang paham tentang soal-soal itu," Friska be
berterima kasih terus,
membantuku, aku tak akan mengert
uncul dengan perta
rmoni sungguh pint
esuatu juga," Ridho tersenyum padaku. Aku semakin
esuatu, apa?"
ke kamar? Oh, tidak! Jangan sampai dia penasaran tentang pe
sam