Menikahi Anak Majikan Yang Buta
Dia membawa minuman dari gelas panja
eng," ujar Bu Sar
i, soalnya, berat juga, nih, hehehee,"
gh
ng pria, tak lain
mu
u ..
rempak sali
saya, ya? Bukannya Mas but
rang lewat aroma tubuh," j
rena sudah menabrak
kamu ngapai
umpul di ruang makan," teriak Bu
terburu-buru mengikuti Bu Sari, untung saja tak
Nyonya," dengan sopan
Pak Handoko t
pria yang seumuran dengan pria y
baru?" tanya anak
o memanggil Harmoni untuk mendekat. Gadis manis yan
anaknya Bu Marni,
Mbak," kata Harmoni
ng,!" celetuk anak perempu
, Sayang," Pak Hand
a sesuka kamu, mau panggil Mbak, Mas, mau panggil nam
juga membedakan derajat kita dengan pe
u, Ridho, yang agak cuek dan dingin itu, Ihsan, yang rambutnya pirang itu Naomi, dan yang muk
nya, Harmoni memaklumi, karena pria yang bernama Ihsan itu memang
anak majikannya. Dia bertekad untuk siap
***
gak?" Ridho menghamp
ang bisa saya bant
u kamu beresin kama
g bertugas membereskan kamar Aden
silnya. Makanya aku minta Harmoni
eri tugas sama Tuan?" tanya Bu Sa
ikut ke kamar!" perintah Ri
h?" tanya Ridho saat menema
selesai sekolah, sekolah SMA saja
" goda Ridho. Harmoni
pi, saya ke belakang du
n, mari
, tapi, dia malah berpapasan dengan Ihsan
Ihsan," sa
r Ridho?" tanya Ihsan
sin kamarn
asisten yang mengurus di
ersenyum. Walau dia tahu, Ihsan tak dapat melihatnya tersenyum,
u, Den." pamitnya. Ih
marnya. Lalu menatap d
, ya, oleh Den Ihsan? Padahal, dia kan
Har
aku tiba di rumah ini. Rumah yang dua kali kudatangi
anya aku yang akan menjadi pembantu, ternyata lebih dari tujuh orang. Aku me
u Sari, asisten di bagian dapur. Aku kerap membantunya,
n itu, sering mencuri pandang. Padahal, dia buta, tampak dari lensa matanya yang terlihat a
edang bekerja. Menurutku, dia ingin cari perhatianku saja. B
arena memang b
iki watak yang berbeda. Naomi galak, sedangkan Friska lem
rlengkapan dapur. Kulihat Ridho juga hen
" malah dia yang m
beli perlengkapan dapur.
yang beli. Kamu tahu, d
aya bisa suruh sopir taksinya be
ik tanganku dan mengajakku naik ke motorny
s di antar oleh Den Ridho. Saya in
at kita sama, sudahlah,
yata dia tidak sombong dan angk
r mendengar Ridho memujiku. Tapi, kare
ar Ridho lalu mene
nti saya pulangnya nai
ho masih duduk di atas motornya. Aku semakin merasa tak
u kembali, dan kulihat Ridho masih menungguku. Entah kena
menunggu saya, Den
ahlah, a
Tapi, sampai di rumah, hal ya
atapku dan Ridho dengan mata melotot. Mung
Ridho mencoba m
a Harmoni!" Nyonya Alexa memoto
sam