icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
HanaTama

HanaTama

Penulis: hamidah
icon

Bab 1 Apa itu rumah

Jumlah Kata:999    |    Dirilis Pada: 08/12/2021

uk berteduh buka

tajamnya meneliti dari atas sampai bawah membuatku gugup, tanganku berkeringat karna takut tak beralasan. Saat menghampiri kami ia menyapa Karin dengan ramah, tapi wajahnya berubah kecut saat menyapaku, matanya menyir

idak mau berteman lagi. Sungguh kejam bukan. Suasana di ruang tamu itu sangat asik, kekehan tawa keduanya sangat keras seperti sedang lomba tertaw

laki-laki ini. So' cool, songong, so' galak, mukanya seperti bapa-bapa, wajarkan kalo aku bilan

. Sangat disayangkan. Mengingat kelakuannya membuat ide-ide jahil berm

Tama melempar sukro t

ahut. Mikirin apa seyum-se

manggil?" ta

a, otak dima

emang ny

ering berantem j

aj

"Ayo pulang Rin takut dimarahi Ibu" Setiap kali pulang telat itu jurus andalanku agar cepat pulang. Karin sudah me

perhatian orang lewat. Bagaimana tidak Tama dengan seenak jidat ngotot ingin berdiri di tengah membuat orang berfikir mac

in diajak pulang duluan dan menyisakan aku dan Tama, belum lagi tidak tahu jalan pulang. Benar dugaanku setelah berbincang agak

kami sangat ramah dan mempersilahkan Tama masuk. Setelah kepulangan Tama Kak Angga memanggil semua orang rumah agar berkumpul di ruang tamu. Mereka menginterogasi dan memojokanku. Semua orang tidak setuju jika aku menjalin hubungan dengannya karna keluarga ini menetang keras hubungan percintaan dengan orang china. Selain beda agama juga beda adat. Padahal mereka salah paham. Aku baru kenal Tama tadi siang, dia juga bukan orang china, agamanya pun sama dengan kita. Yang membuatku muak di keluarga ini adalah selalu main tangan jika aku melakukan kesalahan tanpa mau tahu kebenarannya, se

ah ayahnya pergi keadaan akan membaik, akan semakin dekat dengan ibunya. Ternyata salah, keluarga hanya sebuah ikatan, berada dalam kartu yang sama, rumah yang sama, tidak lebih. Sekarang ia dipaksa untuk segera menikah karna sudah cukup umur malu jadi bahan omongan tetangga dan keluarga besar. Tapi setiap

kesan mencari penyakit. Mengungkit masa lalu, mengingat kejadian yang seharusnya di lupakan. Terkadang ia iri pada Devi Karina sahabatnya. Ralat, hanya ia yang menganggap sahabat. Keluarga mereka harmonis, tidak ada kekerasann bundanya pun menjaga Karin bak putri. Kakanya sangat over protektif, hidup bebas tidak ada yang mengeka

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka