Petaka Ponsel Rahasia Suamiku
kl
put teh dengan santai saat Mas Bima ternganga
Aku mencoba untuk tersenyum m
ongkrong sama temen lagi dong?" tanyaku san
Em
oleh sedikit pun ke arahnya. Aku hanya
r sebentar buat cari an
oh
kerja lagi, takut kesiangan," jawab Mas Bima sen
membuka lemari dan mengganti kaos s
kah menuju pembaringan. Sebelum menarik selimut, Mas Bima m
Dek?" tanyanya singk
iskan teh ini dulu, kok," jawabku lagi. Mas
g baru saja dia masukkan ke bak cucian kotor. Meneliti tiap sudutnya lagi. Bekas bibir dengan lipstik merah menem
njutnya. Semakin banyak bukti yang kudapat, akan sema
silan. Sengaja tak kuambil uang itu dari rekeningku. Bia
nam bulan terakhir menghasilkan uang yang cukup signifikan. Bulan pertama hanya mendapa
cerita pasti dia hanya mengejek. Dia memang seperti itu dari dulu, selalu me
emejamkan mata agar tak telat salat subuh nanti. Mas Bim
*
empat di mana kemarin Mas Bima dan perempuan i
ing pos satpam. Ada seorang
tanyaku pada satpam perumahan baru
anya apa?" tanya seoran
henti di depan rumah itu, Pak. Rumah nomer tiga
n mengang
siapa, Bu?" t
," jawabku
kan alis pelan lalu me
kin ibu salah lihat," jawabnya lagi. Dia me
e rumah itu pak Juna. Suaminya Mbak
untuk tinggal di sini? Apa sengaja biar nggak ketahuan jika a
in? Kepalaku mendadak pening memikirkan siapa dia dan di mana Mas Bima mengenalny
salah lihat. Terima kasih informasinya, ya?" P
sendiri masalah ini. Sebelum memutar
yikan suamimu deh. Tadi aku nggak sengaja denger dia telepon sama seseorang, dia bilang akan antar ke
ponselku. Lagi-lagi memb
a nyebut nama peremp
u cuma denger dia b
ku harus bisa mengontrol emosi, jangan sampai aku menghancurkan rencana yang sudah kususun
sebagian hasil tabunganku dulu seenaknya d
t. Aku harus segera sampai rumah sebelum Mas Bima pul
*