MENOLAK NAFKAH BATIN
Va
ati bergemuruh namun aku tetap tenang. Toko ini sangat ramai pengu
nafkah batin!" sentakku padanya. Wajah Mas Prabu merah padam berusaha mencer
berjumpa didepan d
an tidak terima ucapa
mbesarkan matanya kearah wanita itu aga
a ya?" tanya nya men
n suamiku dan kalian terlihat mesra!" sergahku d
p mau menjawab apa. Aku semakin yaki
temu di luar." Mas Prabu mendekatiku dan berupaya memberi penjelasan namun aku mendorong dadanya. Wajahnya me
uamiku!" tanyaku berjalan mendekati wani
a. Dia tersentak kaget mengapa aku bisa mengetahui namanya. K
padaku. Wanita itu terdiam saja. Mbak Farah mendek
ku lagi bingung. Aku tersenyum perih
kamu Marsya?!" ulang ku ke wan
seperti ini. Wanita itu terkejut karena aksiku. Marsya memegang pipinya
ke arah kami. Awalnya aku menjaga agar mereka tidak terganggu namun lama
juga sudah tahu dia pria beristri masih kamu layani. Dasar perempuan murahan!" s
iswaku. Aku juga gak
bohongiku," kat
a bisa laporkan kamu atas tuduhan fitn
dengan kamu. Biar dia dipecat dan kamu mahasiswa gatel juga ik
kekesalannya melengos pergi. Ku tatap kepergian nya dan beralih ke wajah suamik
li padanya." Ucap Mas Prabu
selingkuhan kamu itu!" s
a kamu kalau kami gak selingkuh!" Mas P
u tunjuk CCTV di depanku, Mbak Farah yang dari tadi menjadi penonton berupaya menyerahkan anakku padaku karena dia me
dipoligami. Dan tanah yang kamu bangun rumah diatasnya adalah milikku, warisan Bapakku dulu. Kita membuat perjanjian hitam diatas putih. Karena kita berdua yang memilikinya. Siapapun yang b
hanya mahasiswaku. Kami tak sengaja berjum
menuhi kebutuhanmu kamu tidak akan berpaling dariku, menikah lagi atau selingkuh. Agaknya
kuh darimu. Kita pulang, Van." Mas Prabu berusaha menarik tang
a kakakku," ucapku tak bergeming. Mbak Farah datang me
lah dari rumah adikku," sungut Mbak Farah pada suamiku. Mas Prabu menjadi gusar karena perbuatannya
aku tak be
hat CCTV kamu
asa takut kehilangan rumah mewah yang
sam