icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Perpisahan Terakhir, Jejak Abadi

Perpisahan Terakhir, Jejak Abadi

Penulis: Gavin
icon

Bab 1 

Jumlah Kata:1408    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

api aku mengabaikan rasa sakit yang tak henti-hentinya demi menjadi istri

Sebaliknya, anak didiknya yang masih muda mengirimiku foto mere

rempuan itu. Aku segera tahu bahwa perempuan itu hamil-dia sedang

ncari pelukan ibuku, tapi

i baik," katanya. "Ka

akit dan sehat, tapi dia dan keluargaku meninggalkanku saat ak

ku sendiri: kanker otak stadium akhir

i korban. Aku akan menjalani sisa hari-hariku untuk diriku sendiri, d

a

dang Arin

dengan ledakan, tapi dengan keheningan yang

Lalu tengah malam.

u kota di bawah sana kabur menjadi sapuan cat air berantakan antara neon dan bayangan. Setiap embusan

dari persendian dan menyebar ke seluruh tubuh, seperti api kecil yang membakar perlahan dan membuatku lelah sepanjang waktu.

ari bulan madu kami di Bali, senyum karismatiknya begitu cerah dengan latar

l panggil untuk k

suara.

. Silakan ting

dan bisa menenangkan semua kecemasanku, kini te

an kami. Pesan terakhir d

lor. Nggak usah tungg

. Semua bai

: Love

'Terkirim', tapi centangnya

arsitektur yang hidup sesuai kalendernya, tapi dia juga sangat teliti. Dia selalu men

sendiri berkedip

u cek kabar. Udah malam

um selesai? Aku jadi agak

bari aja kalau kamu baik-b

g menerpaku, dan aku mencengkeram lengan sofa, buku-buku jariku memutih. Dokter-dokterku menganggapnya hanya stres, hi

m ini, terasa lebih dari sekadar stres. Rasanya

bagian atas layarku, dan jan

pesan da

ntaan pertemanan

a ingin menjad

g wanita muda, mungkin pertengahan dua puluhan, dengan mata yang tajam, cer

ekan. Membangun masa depan,

ak didik barunya, yang sudah dia puji-puji selama bermi

kitku, merayap di tulang punggungku. Kenapa rekan kerjanya yang muda

a. Profilnya publik. Unggahan teratasnya

kadar foto. Seb

elas koktail diangkat untuk bersulang. Satu tangan jelas milik seorang pria, kuat, dengan cincin stemp

in, dengan kuku yang terawat s

to itu adalah satu kal

a pria yang melihat masa dep

ikiranku berpacu, mencoba mencari penjelasan logis. Perayaan tim. Makan

ambar buram orang yang memegang telepon. Itu dia. Karin Anindita. Dan bersandar

ri, menekan tombol 'Konfirmasi'

pesan baru muncul

lah seb

langsung

wah. Lengannya melingkar posesif di bahu Karin, dan dia tertawa, tawa yang lepas dan penuh sukacita yang sudah ber

seperti sepa

jatuh berdebum di lantai kayu. Layarnya tidak retak,

storan Italia favorit kami. Tempat dia membawaku pada ulang tahun pernikahan pertama kami, te

an aku baru saja dengan sukarela melangkah

itu. Aku membuka kembali riwayat pesan kami, ya

itu didorong oleh amarah membara yang tiba-

Siapa di

: Jawa

KAMU D

ini kepada orang asing yang ba

pa ini? K

ni

edua

anatan suamiku, sementara hujan di luar akhirnya melambat menjadi gerimis yang menyedihkan.

pi buruk. Dalam mimpi itu, aku berdiri di ladang bunga yang layu. Baskara ada di sana, di seberang ladang, me

Arini," katanya, suaranya menggema di

sakit dari kata-katanya lebih tajam daripada h

etar di lanta

baru dari K

atas pertanyaank

di pinggang Karin, membimbingnya saat dia mengaduk sesuatu di panci di atas kompor. Panci yang kukenal

r hidup berbagi makanan dan m

angun kenangan itu

telah dihancurkan secara sistematis, dan arsitek kehancuranku adalah

. Aku mengetik pesan panik dan marah kepada Karin, j

amu lakukan? Kamu

curkan sebuah pernik

a mungkin akan mengabaikanku lagi. Lalu, tiga

-

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka