Saya dan Miliarder Cantik
l. Dia mendengus pelan dan menggerutu di dalam hati, cukup kesal karena tidak tahu siapa yang menelep
ya, kemudian meng
." Mateo menyimpulkan dari
elum hilang sepenuhnya, "Ada nomor asing meneleponku. Saat aku mengangkatnya, t
a sejak pembicaraan mereka tadi yang terputus. "Aku
sung mengerti siapa orang yang meneleponnya. "Kenapa Kakak tidak mengatakan h
ntu aku melayani pelanggan. Malam tahun baru akan sangat sibuk kare
Meskipun mengeluh, pada akhirnya Bellmira menganggu
r kembali dan menyisihkan bahan sebelum esok pagi menjelang. Lama berada di sana, dia hanya
Jadi, dia memilih untuk menarik salah satu kursi pelanggan dan duduk di sana. Satu
unya. Kalau diingat lagi kejadian lampau, sungguh
rlalu dimakan oleh waktu, kesakitannya dapat tertahan untuk sementara. Hanya Bellmira yang menjadi satu-sa
dipenuhi puntung rokok. Tersadar akan keadaan itu, dia pun melirik jam dinding yang kini telah menunjukkan lewa
*
yang tidak dapat beristirahat karena sang koki pun juga sama. Kejadian yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Dibandingkan dengan tahun baru yang telah le
bil bersenda gurau, sedangkan pelanggan lain masih antre di luar ruangan. Tidak ada
ngin me
an. Dia yang termenung tadinya langsung bergegas menem
!" Seorang pelanggan berter
esai dengan posisinya sebagai kasir. "Sebentar!" Dia cepat-
ntuk disajikan. Di sisi lain, kakaknya masih sibuk dengan urusan memasak. Bena
ak kita tutup saja
dak-tidak di jam sibuk ini. Lebih bai
elanggan. Kalau tahu seperti ini, kenapa
pelanggan yang sama t
berbicara, "Aku harus menjalani dua profesi sekaligus, sebagai pelayan dan juga sebagai kasir. Kita memb
ang harus mereka sanggupi. Sebelum itu juga harus dilihat, apa mereka dapat dipercaya atau tidak. Lagi pula mana ada orang yan
an itu semua. Mereka bukan berbisnis, akan tetapi melayani perut pelanggan. Pantas sa
cepat. Setelah itu menghampiri meja kasir kembali. Tidak untuk melayani pelanggan yang
ntaan belum juga dilaksanakan, dia menempelkan kertas tersebut di depan kaca rumah ma
a. "Aku sudah berkata menginginkan nasi. Tidakkah Kau mendengar
rti preman, tentu saja Bellmira yang mana hanyalah pelajar re
niat untuk berbisnis?" tanya pelanggan
di depan pintu sebagai titik perhatian. Hanya suara desis minyak dari dapur yang menjadi p
ami a
dari belakang sana memecahka
er suara, terlihat dua oran
i, "Apa Kau memiliki penyaki
akut kalau kami akan mengeroyokmu?" Saat berkata, teman sa