Saya Adalah Bank Darah untuk Putri Angkat Orang Tua Saya
n itu suny
ercengang ole
menangis. "Chloe... Aku tidak bermaksud begi
di belakangnya, dan melotot ke arahku. "Chloe!
kursiku, menatapn
saya cintai selam
a dan merupakan ke
baru saja melamarku dan mengatak
n, dia jatuh cinta
a wewenangmu untuk memer
rumit. "Saya tu
adalah saudara iparku." Ak
loe! Kamu bersikap kurang ajar. Maddie adalah adikmu,
pendapat saya saat saya koma? Apakah aku setuju untuk memiliki wanita lain
emi Maddie? Tidak, kamu tidak ingin punya anak perempuan lagi. Anda ingin mengub
ganti dari panti asuhan, yang masih rapuh, untuk kau asuh dengan darahku, membentuknya men
iba mengecil dan wajah i
n Maddie
ruang makan te
dengan rasa puas, hawa dingi
r semuanya dan sa
, saya yang me
bereaksi. Dia membanting koran itu
tapi diwarnai kepanikan yang tak terbantahkan. "Kamu baru bangu
a mimpiku. Saya bermimpi seseorang memanfaatkan ketidaksadaran saya
a punya banyak pesan yang ingin ia sampaikan kepad
irnya rapat-rapat, tat
atapannya tanp
akhir dengan teriakan ibuku.
"Hubungi dokter pribadi." Ayahku segera berdiri untu
an menjad
di lengannya dan menatapku dengan tatapan mata yang sangat
sambil menyeka sudut
r pri
menemuinya, dan aku jug