icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Lelaki Itu Membeliku Bukan Mencintaiku

Lelaki Itu Membeliku Bukan Mencintaiku

icon

Bab 1 memabukkan

Jumlah Kata:1108    |    Dirilis Pada: 13/09/2025

kan, panggung mewah bagi mereka yang haus akan kesenangan. Di sisi lain, ia adalah jurang gelap yang memaksa s

bat tentang teori ekonomi dengan para profesor. Namun, begitu matahari terbenam, ia harus menanggalkan identitasnya itu. Vania mengenakan gaun mini ketat berbahan tipis, yang membalut leku

ng tuanya yang sudah meninggal dan membiayai sekolah adiknya yang masih duduk di bangku SD. Setiap malam, ia harus mengubur rasa malunya dalam-da

tik, menunggu kliennya. Tiba-tiba, seorang om-om tua dengan perut buncit dan wajah ke

n?" tanya om-om i

. "Benar, Tuan. Anda

goda," kata om-om itu, matanya jelalatan menatap tubuh Vani

kkan dari para pria yang hanya melihatnya sebagai objek. Namun, ia tidak pu

nda?" Vania bertanya, mencob

utnya acak-acakan, kemejanya sudah tidak rapi, dan matanya memancarkan amarah yang terpendam. Reza, nama pria itu, adalah seorang badboy ya

itu. Tanpa basa-basi, ia menyentuh lengan Vania. "Kau, i

arah. "Hei, Tuan Muda! Kau siapa?

. "Aku tidak peduli. Aku akan menyewanya dengan

Aku akan bayar 50 juta

ratus juta permalam. Bagaimana?" Reza memb

a sampai kuliah. Vania terdiam, hatinya bergejolak. Rasa malu dan harga dirinya bertarung dengan keinginan untuk menyelamatkan adik

matanya berkaca-kaca. Ia terg

anita mata duitan!" teriaknya, lalu

rat. Tanpa berkata-kata, lelaki itu membawa

uh Gairah d

piaskan kekesalannya. Pintu kamar tertutup dengan bunyi berdebam, dan Reza langsung menjatuhkan tu

ernah menghadapi pria sebuas ini. Para kliennya, meskipun menuntut, selalu memperlakukannya dengan

Ia kemudian menunduk, lalu mencium bibir Vania kasar. Vania mencoba melawan, namun tenag

." desah Vania di sela

ke gaun Vania. Dengan sekali sentakan, ia merobek dress Vania, membuat Van

kku malam ini," bisik Reza, suaranya serak. Ia kemudian mengelus

mencium Vania lagi, lebih buas, lebih menuntut. Ia me

ngak. Meskipun ia merasa takut dan terintimidasi, sentuhan Reza

ia menaikkan kakinya di kedua sisi pinggang Vania. Dengan cepat, i

Reza... pelan-pel

ialan... kau sangat ni

pada awalnya, lalu semakin cepat dan kua

t..." pinta Vania, suaranya serak. Ia mendesah, tanganny

nia... kau... membuat

h Vania. "Enak sekali...

rit tertahan. Gairah liar Reza seolah tak ada habisnya. Ia terus mengger

mendesah panjang, lalu merebahkan tubuhnya yang basah oleh keringat di atas tub

ng Vania, memeluknya erat. "Kau sangat luar

enyerahkan tubuhnya pada pria yang bahkan tidak ia kenal. Namun, saat ia melihat wajah Reza yang lelap, ia merasa aneh. Pria ini, me

Namun, ia juga tahu, ia telah kehilangan sesuatu yang lebih berharga: dirinya sendiri. Apakah ini layak? Vani

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka