icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Memori Seorang Santri

Bab 5 Karma atau roda kehidupan

Jumlah Kata:1022    |    Dirilis Pada: 21/11/2021

at Me

berada membangun sebuah kamar yanh terletak di paling ujung dekat dengan jemuran.

di. Sementara kamar mandi sendiri terbagi menjadi dua bagian tanpa pintu,

tumbuh ketika dewasa belum terlihat besar pada bagian-bagian te

um masuk, akan bertanya terlebih dahulu. "M

sautan kita bisa memasukinya sebab sekali lagi aku katakan bahwa kamar mandiny

datang bulan dan berniat ingin memakai sesuatu lalu sholat ke Musholla, padahal aku sendiri tau bahwa seorang wanita yang sedang

ar mandi yang kedua, sementara kamar mandi kedua tidak ada orang tetapi sering ada binatang-bi

ua, tidak ada sahutan. "Siapa?" aku b

sedang buang air dengan wajah yang tampak merana. Bahasa lainnya

dibilang ada orang," ujarnya

Perutku yang awalnya terasa sakit perlahan malah menghilang membuat minatku men

na nggak tau,"

saat itu adzan isya berkumandang. Segera aku meninggalk

as dan banyak, sepanjang raka'at sholat isya pada malam hari itu membuatku melafalkan d

ai dan kedua mataku langsung terbelalak, darahnya sudah tembus

akak pemegang absen, permisi tidak mengikuti dzikir hingga sholat sunna

u segera berlari ke kamar untuk m

ena hidup tidak mungkin berjalan di tempat yang sama. Aku percaya bahwa roda hidup b

mandi kedua jarang digunakan ketika malam tetapi aku mengambil resiko untuk mema

enakan beralih mencuci mukena, tetapi ke

kak Rani me

a segera hilang. "Iya kak, ana di kamar mandi." Jaw

berdiri disana sembari tersenyum mengg

ku cuci sedikit kutarik agar berada dekat dengan kedu

nti," katanya lagi den

a usahaku menyembunyikan mukenah yang kucuci tanpa memikirkan bahwa saat itu, saat kak Rani mem

endiri? hanya untuk menyadarkan

ni termasuk karma karena tadi melihat kak Ra

aku sudah bisa hanya dengan

pun apa tolonglah yah cucikan ba

ak tahu apakah mereka berbuat baik padaku karena terlalu ba

adapan jemuran. Teman-teman yang lain berlarian agar m

takut. Hari kedua aku memberanikan diri menjemur tanpa meminta bantuan orang lain, dan ketik

ari awal tidak semenakutkan itu. Hanya satu hal yang paling tidak mengenakkan jika sudah m

beri ia sabun krim colek lalu diamkan, beberapa menit kemudian darah manusia yang sudah dihisa

, aku membilas pakaianku la

nti disini saja kebetulan ana juga sedang datang bulan." Kak A

bilang saja nggak apa-apa

akut dimarahi hanya saja malu ketika datang bulan diumur yang masih terbilang muda.

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka