Memori Seorang Santri
at Me
berada membangun sebuah kamar yanh terletak di paling ujung dekat dengan jemuran.
di. Sementara kamar mandi sendiri terbagi menjadi dua bagian tanpa pintu,
tumbuh ketika dewasa belum terlihat besar pada bagian-bagian te
um masuk, akan bertanya terlebih dahulu. "M
sautan kita bisa memasukinya sebab sekali lagi aku katakan bahwa kamar mandiny
datang bulan dan berniat ingin memakai sesuatu lalu sholat ke Musholla, padahal aku sendiri tau bahwa seorang wanita yang sedang
ar mandi yang kedua, sementara kamar mandi kedua tidak ada orang tetapi sering ada binatang-bi
ua, tidak ada sahutan. "Siapa?" aku b
sedang buang air dengan wajah yang tampak merana. Bahasa lainnya
dibilang ada orang," ujarnya
Perutku yang awalnya terasa sakit perlahan malah menghilang membuat minatku men
na nggak tau,"
saat itu adzan isya berkumandang. Segera aku meninggalk
as dan banyak, sepanjang raka'at sholat isya pada malam hari itu membuatku melafalkan d
ai dan kedua mataku langsung terbelalak, darahnya sudah tembus
akak pemegang absen, permisi tidak mengikuti dzikir hingga sholat sunna
u segera berlari ke kamar untuk m
ena hidup tidak mungkin berjalan di tempat yang sama. Aku percaya bahwa roda hidup b
mandi kedua jarang digunakan ketika malam tetapi aku mengambil resiko untuk mema
enakan beralih mencuci mukena, tetapi ke
kak Rani me
a segera hilang. "Iya kak, ana di kamar mandi." Jaw
berdiri disana sembari tersenyum mengg
ku cuci sedikit kutarik agar berada dekat dengan kedu
nti," katanya lagi den
a usahaku menyembunyikan mukenah yang kucuci tanpa memikirkan bahwa saat itu, saat kak Rani mem
endiri? hanya untuk menyadarkan
ni termasuk karma karena tadi melihat kak Ra
aku sudah bisa hanya dengan
pun apa tolonglah yah cucikan ba
ak tahu apakah mereka berbuat baik padaku karena terlalu ba
adapan jemuran. Teman-teman yang lain berlarian agar m
takut. Hari kedua aku memberanikan diri menjemur tanpa meminta bantuan orang lain, dan ketik
ari awal tidak semenakutkan itu. Hanya satu hal yang paling tidak mengenakkan jika sudah m
beri ia sabun krim colek lalu diamkan, beberapa menit kemudian darah manusia yang sudah dihisa
, aku membilas pakaianku la
nti disini saja kebetulan ana juga sedang datang bulan." Kak A
bilang saja nggak apa-apa
akut dimarahi hanya saja malu ketika datang bulan diumur yang masih terbilang muda.
ambu