KAMINI (Wanita Penuh Kasih Sayang)
emudian menurunkan celana dalamnya dan duduk di atas kloset untuk buang air kecil bersamaan dengan pintu kamar mandi yang terbuka. Kamini tersentak dengan pandangan Dir
h payah jika tidak sudah dipastikan rahangnya akan terlepas dari tepatnya, begitu pikirnya. Ia masih menatap D
lutut Kamini dan melepaskan celana dalamnya yang sudah ia turunkan sebatas lutut tadi. De
ngan Tuan Ami malu. Tu
a mendongak menatap kedua manik mata coklat terang milik Kamini. Ia tak menyadari tanpa
k tertahankan akhirnya memberanikan diri mengulurkan kedu
et ini. Tunggu di luar ya?"
enghembuskan napas kasar p
kumen yang harus kamu tanda tangani," ujar Di
eluar dari kamar mandi
benarnya ia merasa malu karena p
e tempatnya semula. Tak sengaja matanya melihat dokumen dengan map biru yang berada di atas nakas de
luar dari kamar mandi. Ia memperhatikan arah pandang Kamini dan terse
ini." Pe
emudian mendudukkan diri di
biru tersebut dan men
i atas materainya. Kamu bisa tan
ini sambil mengan
Diandra telah lahir dan saat bayi tersebut berusia dua bulan Kamini harus segera meninggalkan rumah itu dan otomatis Dirandra sudah menjatuhkan talak pertama untuknya. D
ketika ulu hatinya terasa sakit dan detak jantungny
pikiran untuk mengandung anaknya. Itu tidak bisa terjadi bukan? Ia telah membiarkan uang muka untuk biaya operasi ayah Kamini. Deru napas Dirandra semakin cepat dan berat, ia tak akan me
tidak sabar. Mata setajam elangnya menghunus te
mpu menahan rasa harunya jika nantinya a
n aku tak butuh semua
an semoga saja semesta mengampun
dua rangkap ternyata. Satu untuknya dan satu lagi untuk Dirandra, di sana sudah terterp tersebut dan menaruhnya
gadis bodoh secara tidak langsung ia seperti dijual oleh sang bibi. Ia tahu karena Yolanda dengan uang yang dimilikinya sangat berhasil menarik hati bibinya terl
t bayangan seorang pria muda terbit dalam benaknya, tetapi setiap ia berusaha mengingatn
ahan. Dirandra menggapai tubuh Kami ni dan melepaskan dasternya melewati kepala dengan sekali hentakan. Dirandra t
g sudah tidak tertutup bra. Kamini
i yang menutupi dadanya dan terpaku di kedua sisi kepala K
aki Kamini untuk terbuka. Dirandra menundukkan wajah dan merendahkan tubuhnya bertumpu dengan kedua lenga
ra menekan pinggulnya yang untungnya masih tertutup
ujar Dirandra tegas, ia menundukkan wajahnya memiringkan sedikit ke kiri wajahnya
ah leher Kamini menahan tengkuknya sedangkan tangannya yang sebelah lagi turun ke bawah bersama deng
ngga terasa inti tubuh Kamini menghangat dan mengeluarkan sedikit cairan. Seketika Diran