icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Love of My Life

Bab 5 Chapter 5

Jumlah Kata:2139    |    Dirilis Pada: 17/11/2021

rmisi," setelah meletakkan secangkir kopi di meja atasann

ita yang kemarin belum sele

h menghampir

dan menghitung satu sampai lima sebelum berbalik

apkan ilmu tarik ulur. Ia boleh sesekali membantah, tetapi harus dengan cara yang sopan. Kalau ia terus melawan sebelum misinya selesai, kemungkinan besar dirinya bisa dipecat. Dan itu tentu saja akan membuat penyelid

ngin saka eksekusi? Padahal kemarin-kemari

a ini. Membantah salah,

masalah. Saya ini flexible orangnya. Semua hal bisa saya kondisikan,

t dah. Kan lo yang

ng berinteraksi dengan saya. Karena dikhawatirkan hal itu akan berdampak buruk untuk kesehatan B

?" suara atasann

penyakit darah tin

anya diakibatkan oleh tidak stabilnya aliran darah

cenderung mengatakan bahwa hasil kerja orang tersebut kurang bagus. Begitu juga saat beliau akan mereject hasil kerja staffnya. Ia akan memakai kalimat ; coba kamu ulangi lagi dengan penawaran yang baru. Yang ini masih kurang sempurna. Walaupun semua perintahnya diucapkan dengan kalimat yang lembut, namun tidak ada satu pun staff yang berani membantah kata-katanya. Kesa

kamu ini hanya seorang tamatan SMP?"

i jati dirinya. Langkah selanjutnya ia harus lebih berhati-hati

rtanyaan Pak Arsene. Mbak Verina masuk diiringi oleh seorang gadis cantik berbusana ketat berwarna h

enggantikan Bu Intan." Mbak Verina memperkenalkan si mbak-mb

an Bu Intan. Semenjak Pak Darwis pensiun beberapa hari yang lalu, tugasnya lebih banyak dialihkan pada Mbak Verina yang cantik ini. Bu Intan hanya diberdayakan untuk membuat materi-materi rapat dan tugas-tugas tidak pent

dengan atasannya. Soalnya, Denver membawa tumpukan dokumen-dokumen yang baru saja dikeluarkannya dari tas kerjanya. Kalau atasannya sibuk, untuk apa ia ngejogrok di sini bukan? Lebih baik ia ngiser saja ke pantry. Tanpa menimbulkan suara, Pandan meper-meper dan bermaksud meninggalkan ruangan atasannya

nya, moodnya sudah lebih membaik. Sedang asik-asiknya menikmati teh, samar-samar ia seperti mendengar suara tangisan. Pandan menajamkan telinga. Mencoba mencari asal suara. Setelah mendengarkan dengan seksama, sepertinya suara tangisan itu b

ga tidak memandang ke arah Bu Intan sama sekali. Ia tidak

ya?" sahut Bu Intan serak. Khas su

tumbuh dan berkembang sebesar ini. Saya melakukan apapun demi perusahaan ini. Apapun! Tetapi lihatlah apa yang mereka lakukan kepada saya? Mereka bermaksud membuang saya begitu saja!" Curhatan Bu Intan hanya didengarkan saja oleh Pandan. Jujur, ia tid

arena kita tidak akan pernah tahu, kapan perusahaan akan berhenti mencintai kita. Buktinya ya seperti i

dan tidak cukup seksi di mata Pak Arsene. Dan itu semua bukan salah Bu Intan. Bu Intan '

u perusahaan itu maju," tukas Bu Intan. Setelah menyusuti air matanya sekali lagi, Bu Intan pun segera berlalu dari hadapannya. Sepertinya Bu Intan bersiap-siap untuk menentan

========

a beberapa client baru Pak Arsene yang datang berkunjung," Mbak Na

in-main dengan lo," Mbak Nanik langsung memberi peringatan. Akhir-akhir ini hubungan mereka berdua memang sema

a Pandan memberi jawaban

p... tapi ntar tiba-tiba lo bunti

k." Seru Pandan ngeri. Dalam bayangannya, kedua orang tuanya akan memarahinya habis-habisan sementara ka

s dikenang sampai seumur hidup. Padahal kalimat itu mereka ucapkan pada semua perempuan. Karena memang perempuan itu 'kan kodratnya emang cant

amat dikuliahin sampai sore kalo 'lah kalau ia terus saja menjawabi semua wejangan-wejangan si mbak. Mbak Nanik tidak salah. Semua nasehat-nasehatnya itu bukan ia dapatkan dari jalur pendidikan fo

k-mbak penjual gorengan cantik juga. Manggil mbak penjual pulsa dan mbak kasir Indomare* juga cantik. Rupannya doi ma

sekaligus mendorongnya pelan. Jantungnya mencelos saat melihat siapa client-client baru atasannya ini. Mereka bertiga adalah teman-teman lama kakaknya yang kemarin ia lihat di Astronomix. Semuanya lengkap bertiga minus Denver. Oh ya? Denver tidak

Dan di sana ada map berlogo AD Group yang diletakkan di antara tumpukan map-map lainnya. Fixed! Ia sepertinya sudah bisa meraba-raba siapa kira-

i depan. Semua ada dalam satu kantor. Lengkaplah sudah kantor lo ini surganya para laki-laki. Bisa tegang atas bawah kepala kami semua kalau lama-

ji

nya dengan jelas. Pandan tidak mengerti di mana para eksmud ini meletakkan hati dan dan pikirannya. Mereka semua dikandung oleh perempuan. Dilahirkan dari rahim seorang perempuan. Disusui,

tama Group ya? Lo nggak tertarik apa sama konsepnya?

an, seketika menghentikan langkahnya. Pem

bagus banget sebenarnya. Hanya saja costnya agak di atas dari harga yang lo tawarkan. Lo temen SMA gue, dan si Utan temen SMP gue. Gue, Barry dan Kenan selalu memisahkan antara masalah bisnis dan pertemanan. Perusahaan kam

. Penawaran harga yang sedikit rendah dari harga yang ditawarkan kakaknya. Mengapa selalu kebetulan seperti ini?

i, gue juga bisa menghancurkan perusahaan lo. Kita lihat saja, jadi apa ke depan

semua ini. Gue cuma ikutin aja smua alur

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka