Perjalanan Melawan Dunia
murid berbakat Jenius yang luar biasa, tidak hanya maju di bidang il
ar negeri. Sebab akademi Matahari selalu melahirkan muri
reputasi yang baik, tapi selalu ada yang berusah
hingga ke luar akademi. Shua Xie terkenal bukan karena kegeniusannya dalam pelajaran, mel
rambut cokelat gelap yang cantik dengan mata merah yang terang. Ada legenda mengatakan mata merah adalah lambang kekuata
abaran, tapi walaupun begitu, Shua Xie juga gadis yang akan baik kepada siapa pun jika seseorang itu juga berbuat baik padanya. Hanya saja, karena kelakuannya ya
yang diketuai oleh Shua Xie sendiri. Karena Shua Xie sangat hebat dalam ilmu bel
ai anak dari wali kota, Shua Xie juga pasti memiliki musuh besar di akademi mau
*
k kendaraan apa pun atau pulang bersama sopir. Kebetulan juga Shua Xi
ng sering mencari masalah dengannya. Sebenarnya Shua Xie orang yang tidak suka me
Dia adalah Mia, murid senior kelas 2 A di akademi Matahari, Mi
ukulan sebelumnya masih belum cukup membuatmu mati r
sal, kemudian dia bersiul se
memanggil sesuatu. Dan benar saja, dari jalan gang kiri, keluar
muanya!' umpat Shua Xie dalam hatinya. Sedikit pan
mu melihat dunia, kau tidak akan bisa kabur dari sini. Jalanan ini
i siap menerima serangan. 'Pantas saja jalan ini sepi tidak sepe
membunuhnya akan mendapatkan uang dari
bersamaan. Namun, Shua Xie langsung menepis sera
tu gadis kecil melawan sepuluh pria berbad
diri yang dia pelajari dari masternya, ilmu bela
berapa pukulan keras dari Shua Xie. Shua Xie akui mereka hanya se
mu, Mia?" ledek Shua Xie sambil menatap
ng lagi tanpa henti. Dan sepuluh pria berbadan
pat ke udara lalu menendang kepala mereka satu persatu dengan kecepatan penuh. Shua Xie juga me
apak-Hari
sar itu langsung terpental mundur, bahkan b
kekuatan sekuat itu seumur hidupnya. Karena merasa posisi kurang diuntungkan, Mi
an!" teriak Mia keras sambil
o
n posisinya juga sedang melawan lima pria lainnya. Peluru pistol pun tidak bisa dihindari lagi, peluru menemb
aga dalamnya. Namun percuma, Shua Xie tidak memiliki banyak tenaga dalam, bagaim
aku. Dan juga aku belum meminta maaf padanya karena selalu meny
dan sedang mentertawakan keadaannya. Shua Xie ingin sekali ba
kannya sekuat tenaga ke kepala Shua Xie. Sek
tinggal a
*
kah aku sudah mati? Dan juga siapa yang berani mengikatku. Cari mati, ya! Apa alam baka seperti ini! Apa ini sidang penghukuman?!" teri
r
e dan berlari ke arahnya sambil berteriak memanggil nama Shua Xie
Gadis itu langsung melepaskan tali yang m
pikir ini zaman kuno kerajaan?! Tapi dia memanggil na
hua Xie. "Hiks ... maafkan saya, Putri. Saya tidak bisa membantu Anda saat
dapannya. Seumur-umur, Shua Xie tidak pernah membuat orang berl
aaf tidak perlu berlutut, apa kau pikir ini masih jaman kuno?" S
bisa menjaga Putri dari saudari kejam, Putri. Lihatlah kepala Putri juga terluka." G
is di depannya ini sangat perhatian padanya, bahkan memanggil d
ya? Dan juga kenapa dia memanggilku Putri? Bukankah seharusnya aku sudah mati? Apa alam baka meman
bendung lagi, Shua Xie harus bertan
rnya di mana, ya
ang belakang. Tadi putri keempat dan nyonya selir ketiga menyiksa Putri karena Putri tidak sengaja mematahkan tusuk kepala se
a tidak terlalu paham siapa itu selir ketiga dan putri keempat
setelah mati tertembak dan malah menyasar ke jam