Cinta & Keangkuhan
a padanya.Langkah kaki terdengar saat masuk ke kamarnya. Muncul wanita cantik yang merupakan mamanya, yang selalu perhatian padanya."Kita bis
g sendiri, terpaksa duduk dan matanya berkaca-kaca. "Mamah bukan bosan, Adrian," ujarnya.Dadanya naik turun dan menangis. Wanita tua datang dan menenangkannya. "Adrian, kamu menyakiti hati mamamu, dia wanita kuat, nenek baru melihatnya menangis seperti ini," ucap wanita tua itu dengan mata berkaca-kaca juga.Adrian, hanya diam saja. Ia menggerakkan kakinya dengan bantuan Kruk dan keluar dari kamar dengan terus diam tanpa mengatakan apapun."Permisi ... Assalamuala
uh ini sangat membosankan. Seharusnya orang-orang tadi
kan badan dan akan p
gan suara yang sangat lembut. "Waalaikumsalam, maaf b
shalat jika ditolak bekerja disini. Sudah lama dia
nya wanita tua yang
karena ingin mencari pekerjaan. Tidak ada uang sama sekali dan tempat tingga
ngnya dengan penuh waspada dan me
baginya mungkin dia orang asing
merasa cemas karena belum menunaikan shalat maghrib sampai detik i
enumpang shalat
Lalu terdengar helaan napas dari dalam rumah. Arleta terpak
, ia melihat ada kran air di sampin
ukup deras. Ia pun berwudhu dan melakukan shalat maghrib di gazebo. Rasanya sangat sejuk karena semilir angin tampak mengay
dan sangat kaget saat di depan pintu
ng memandangnya di tempat ia berdiri. Matanya me
makai gazeboku untuk melakukan sem
Aku tidak ada tempat lagi, di kota ini aku baru saja dipecat d
ihat anggun dan memandangnya tanpa kedip. Lalu menanyakan ba
Ia tak menyembunyikan apapun dan mengung
ita itu menyuruhnya duduk dan me
in bekerja?" tanya
ulan aku ba
antik di depannya m
kiran buruk tentangnya. "Kenapa k
ecat. Wanita pemilik rumah masuk ke ruangan tengah, meninggalkan dirinya sendirian da
lainnya, termasuk pria lumpuh yang tadi dilihatnya baru masuk. Suasana makin tegang dan tampak
dangnya dan melirik ke arah wanita cant
disini," ucapnya kemu
elum tahu siapa dia," ucap wani
ke desanya jika tak mendapatkan pekerjaan. Lalu, orang-o
hati Leta. Ia bersorak namun masih dalam sika
rang-orang belum bangun dari peraduannya. Ia melipat selimut dan menyiapk
ia melihat ada yang basah di bagian pakaiannya. Seperti sebuah rembesan air susu yang dimilikinya. Sambil mengusapnya
hilangan anak yang seharusnya bisa digendongnya saat ini. Jangankan menggend
ang bersedih mengingat masa laluny
alan melintasi area kamarnya dan